Perbedaan Utama – Reaktan vs Reagen. Reaksi kimia melibatkan reaksi antara dua atau lebih senyawa untuk membuat satu atau lebih senyawa baru. Dengan kata lain, reaksi kimia adalah perubahan reaktan untuk membentuk produk . Reaktan ini dapat berada dalam fase padat, fase cair atau fase gas.
Istilah reagen digunakan untuk menggambarkan jenis reaktan. Reagen ditambahkan ke campuran reaksi untuk perkembangan reaksi. Namun, tidak seperti reaktan, reagen tidak perlu diubah menjadi senyawa lain. Dengan demikian, perbedaan utama antara reaktan dan reagen adalah bahwa reaktan dikonsumsi dalam reaksi kimia sedangkan reagen tidak perlu dikonsumsi selama perkembangan reaksi.
Pengertian Reaktan
Reaktan adalah bahan awal yang mengalami perubahan selama reaksi kimia. Reaktan dikonsumsi dalam reaksi kimia. Ikatan kimia dalam senyawa reaktan dirusak untuk membentuk ikatan baru, membuat senyawa baru. Senyawa baru ini disebut produk reaksi.
Molekul reaktan mungkin dalam fase padat, cair atau gas. Kadang-kadang, reaktan yang berada dalam keadaan fisik yang berbeda dapat bereaksi satu sama lain untuk membentuk produk. Persamaan kimia menunjukkan reaktan dan produk reaksi kimia. Persamaan kimia menggunakan panah untuk menunjukkan arah reaksi dari kepala panah. Reaktan berada di sisi kiri panah sedangkan produk berada di sisi kanan.
Ketika mempertimbangkan kinetika reaksi kimia, energi potensial produk ditentukan oleh jenis reaksi. Jika reaksi adalah reaksi eksotermik, maka reaktan berada dalam tingkat energi tinggi daripada produk. Jika reaksinya endotermik , maka reaktan berada pada tingkat energi yang lebih rendah daripada produk.
Namun, ada beberapa unsur dan senyawa yang tidak akan pernah bertindak sebagai reaktan karena kurangnya reaktivitas. Mereka disebut senyawa inert. Tetapi beberapa unsur dan senyawa dapat bertindak sebagai reaktan dalam kondisi ekstrim. Sebagai contoh, gas mulia tidak menjadi reaktan karena mereka benar-benar stabil pada suhu dan tekanan kondisi standar. Tetapi beberapa dari gas mulia ini dapat menjadi reaktan pada kondisi ekstrim. Ex: Xenon (Xe) dapat bereaksi dengan gas fluor.
Pengertian Reagen
Reagen adalah senyawa yang ditambahkan ke suatu sistem untuk menyebabkan reaksi kimia. Reagen ini mungkin atau mungkin tidak dikonsumsi dalam reaksi. Jika dikonsumsi selama reaksi, maka reagen itu disebut reaktan. Tetapi kadang-kadang reagen digunakan untuk memulai reaksi, untuk mendapatkan pengukuran reaksi atau untuk meningkatkan reaksi. Suatu reagen dapat berada dalam fase padat atau cair sebelum menambahkannya ke campuran reaksi.
Misalnya, dalam reaksi asam-basa, pereaksi indikator digunakan untuk menentukan titik akhir reaksi. Reagen ini memberi perubahan warna pada titik akhir. Kadang-kadang, pereaksi katalis digunakan untuk meningkatkan reaksi kimia. Katalis ini dapat mengurangi energi aktivasi reaksi.
Ada reagen dengan nama khusus yang digunakan untuk tujuan tertentu. Sebagai contoh, pereaksi Grignard digunakan dalam sintesis aldehida atau keton. Kadang-kadang, reagen yang digunakan dapat dipulihkan setelah reaksi selesai. Tapi, reagen ini kadang-kadang digunakan oleh reaksi sebagai reaktan. Maka tidak dapat dipulihkan untuk digunakan lebih lanjut.
Reagen diberikan evaluasi ketika diproduksi. Ini disebut “reagent-grading”. Grading reagen ini menunjukkan kemurnian reagen dan di mana menggunakan reagen itu. Beberapa reagen disimpan dalam botol gelap. Itu karena reagen ini sensitif terhadap sinar matahari dan dapat dibelah di hadapan cahaya. Tetapi reagen lain aman disimpan dalam botol transparan.
Perbedaan Antara Reaktan dan Reagen
Definisi
- Reaktan: Reaktan adalah bahan awal yang mengalami perubahan selama reaksi kimia.
- Reagen: Reagen adalah senyawa yang ditambahkan ke suatu sistem untuk menyebabkan reaksi kimia.
Konsumsi
- Reaktan: Reaktan pada dasarnya dikonsumsi dalam reaksi kimia.
- Reagen: Reagen tidak selalu dikonsumsi dalam reaksi kimia.
Aplikasi
- Reaktan: Reaktan digunakan sebagai bahan awal untuk reaksi kimia.
- Reagen: Reagen digunakan untuk mengukur, meningkatkan atau memulai reaksi kimia.
Kesimpulan
Istilah reaktan dan reagen digunakan secara bergantian karena reagen kadang-kadang dikonsumsi selama reaksi kimia. Namun, reagen dapat sering dibedakan dari reaktan sesuai dengan aplikasinya. Namun, perbedaan utama antara reaktan dan reagen adalah bahwa reaktan dikonsumsi dalam reaksi kimia sedangkan reagen tidak perlu dikonsumsi selama perkembangan reaksi.