Menu Close

Perbedaan Subkultur dan Kontrakultur

Baik subkultur maupun kontrakultur memiliki ide, keyakinan, dan nilai yang berbeda dari budaya arus utama (mainstream).

Perbedaan utama antara subkultur dan kontrakultur adalah bahwa subkultur mencakup sekelompok orang yang dapat menerima budaya dominan sampai batas tertentu tetapi berdiri unik dan terpisah darinya oleh satu atau lebih karakteristik budaya yang berbeda. Sedangkan kontrakultur mencakup sekelompok orang yang keyakinannya, norma, dan nilai tidak sesuai dengan budaya arus utama.

Kontrakultur selalu tidak konsisten dengan ide, keyakinan, dan nilai budaya arus utama, sedangkan subkultur dapat konsisten dengan gagasan budaya arus utama sampai batas tertentu.

Apa itu Subkultur?

Ini adalah sekelompok kecil orang yang berdiri terpisah dari budaya arus utama karena mereka memiliki keyakinan, ide, tradisi, dan nilai yang sedikit berbeda. Subkultur biasanya memiliki banyak kesamaan dengan budaya arus utama. Mereka biasanya berbaur dengan anggota budaya arus utama secara teratur.

Misalnya, bayangkan Anda adalah seorang mahasiswa. Dalam konteks itu, Anda termasuk dalam budaya arus utama sekolah. Anda berinteraksi dengan guru dan siswa lainnya. Namun, Anda dapat menjadi anggota subkultur tertentu dari sekelompok besar teman di dalam komunitas sekolah yang berbagi ide dan sistem kepercayaan yang sedikit berbeda dengan budaya sekolah. Selain itu, komunitas LGBT, binaragawan, grunge, dan hip hop adalah beberapa contoh subkultur populer.

Subkultur tertentu mengarah pada pengembangan gaya komunikasi dan norma sosial mereka sendiri. Ketika Anda adalah bagian dari subkultur, itu menjadi bagian dari identitas Anda sebagai pribadi. Tetapi subkultur tertentu sering menghadapi pelecehan dan diskriminasi dari kelompok arus utama. Ini terutama karena subkultur sering kali kurang mapan daripada budaya arus utama.

Apa itu Kontrakultur?

Ini adalah sekelompok orang atau gerakan yang memiliki gagasan, nilai, dan norma yang berbeda dari budaya dominan yang berlaku. Sepanjang sejarah, ada banyak kontrakultur. Misalnya, gerakan perempuan Amerika tahun 1960-an dan 70-an, di mana para aktivis pembebasan perempuan menuntut kesetaraan bagi perempuan dan meloloskan Amendemen Persamaan Hak.

Contoh lain adalah “hippies” berjiwa bebas tahun 1960-an yang menganjurkan melawan Perang Vietnam, kesetaraan, dan pelestarian lingkungan.

Lebih jauh, gerakan kontrakultur sering kali bertransisi seiring waktu dan akhirnya menjadi representasi dan bagian dari kepercayaan budaya arus utama. Hal ini terjadi terutama sebagai akibat dari transisi sikap dan perilaku yang berlangsung selama periode waktu tertentu atau sebagai akibat dari penegakan hukum.

Perbandingan Subkultur dan Kontrakultur

Misalnya, di Amerika Serikat saat ini, pemisahan rasial dilarang, dan hak atas kesetaraan berdasarkan ras, jenis kelamin, gender, dll., dilindungi oleh undang-undang. Namun, di masa lalu, kelompok-kelompok sosial yang berjuang untuk menegakkan norma-norma ini dianggap sebagai kontrakultur. Tapi hari ini konsep kesetaraan untuk semua adalah bagian utama dari lingkungan hukum dan budaya arus utama di Amerika Serikat.

Perbedaan Antara Subkultur dan Kontrakultur

Definisi

Subkultur adalah sekelompok kecil orang yang berdiri terpisah dari budaya arus utama karena mereka memiliki keyakinan, ide, tradisi, dan nilai yang sedikit berbeda.

Kontrakultur adalah sekelompok orang yang bertentangan dengan ide-ide dan kepercayaan yang berlaku dari budaya arus utama.

Karakteristik

Kontrkultur selalu tidak konsisten dengan ide, keyakinan, dan nilai budaya arus utama.

Subkultur dapat konsisten dengan gagasan budaya arus utama sampai batas tertentu.

Contoh

Komunitas LGBT, binaragawan, grunge, dan hip hop adalah beberapa contoh subkultur popular.

Suffragettes, Hippies, dan poligami adalah beberapa contoh kontrakultur.

Kesimpulan

Singkatnya, perbedaan utama antara subkultur dan kontrakultur adalah bahwa kontrakultur selalu tidak konsisten dengan gagasan, kepercayaan, dan nilai-nilai budaya arus utama, sedangkan subkultur dapat konsisten dengan gagasan budaya arus utama sampai batas tertentu. Namun, baik subkultur maupun kontrakultur mampu eksis sebagai budaya di dalam budaya lain.