Menu Close

Perbedaan Warna Aditif dan Warna Subtraktif

Jika Anda seorang desainer, penting untuk mengetahui dan memahami perbedaan antara warna aditif dan warna subtraktif. Memahami konsep-konsep ini dapat membantu Anda membuat keputusan tentang bagaimana menggunakan warna dalam karya desain Anda. Warna aditif dibuat dengan menambahkan cahaya sementara warna subtraktif dihasilkan dengan memantulkan cahaya dari permukaan objek atau menyerap panjang gelombang cahaya tertentu. Perbedaan antara warna aditif dan subtraktif bisa sangat membingungkan jika tidak dijelaskan dengan benar, jadi mari selami bersama untuk lebih memahami dan menambah pengetahuan tentang topik menarik ini!

Apa itu Warna Aditif?

Warna aditif adalah metode menggabungkan warna yang didasarkan pada sifat reflektifnya. Dengan menggabungkan berbagai jumlah dari tiga warna primer – merah, hijau, dan biru – Warna Aditif dapat membuat rangkaian warna lain. Teori warna aditif digunakan untuk mencampur cahaya dan menghasilkan warna cerah pada layar di televisi, monitor komputer, dan tampilan digital lainnya.

Tahukah Anda bahwa Warna Aditif adalah alasan mengapa tampilan ini terlihat lebih cerah daripada bahan cetak? Saat cahaya yang dipancarkan dari tampilan ini berpadu dengan Warna Aditif, gambar menjadi lebih tajam dan lebih tersaturasi! Dari film digital hingga efek game 3D, Additive Colours terus menjadi kekuatan pendorong di balik kemajuan teknologi.

Apa itu Warna Subtraktif?

Warna Subtraktif, juga dikenal sebagai CMYK (Cyan, Magenta, Kuning, dan Hitam) adalah tiga warna atau warna primer yang digunakan dalam seni dan desain.

  • Warna Subtraktif menghasilkan berbagai rona warna dengan menghilangkan cahaya putih alami saat digunakan dalam kombinasi untuk membentuk warna sekunder dan tersier yang populer.
  • Warna Subtraktif terutama digunakan untuk membuat cetakan yang menarik, terutama dalam mencetak poster dan buklet karena mewakili ‘pengurangan’ sumber atau warna ‘lebih terang’ dalam spektrum Warna Aditif.
  • Subtractive Color theory sering diterapkan pada pewarnaan kain, di mana serat berwarna berbeda menciptakan serangkaian desain kreatif tergantung pada corak dan kombinasinya.

Warna Subtraktif adalah hadiah yang luar biasa bagi para seniman, memungkinkan mereka untuk bereksperimen dengan rona dan warna cerah untuk menghidupkan kreasi sehari-hari.

Perbedaan antara Warna Aditif dan Warna Subtraktif

Warna Aditif dan Warna Subtraktif mungkin terdengar serupa, tetapi memahami perbedaannya dapat meningkatkan lukisan atau fotografi artis mana pun.

  • Warna aditif digunakan saat subjek disinari dari dalam, seperti tampilan digital seperti yang terdapat pada laptop atau ponsel. Ini menggabungkan gelombang cahaya merah, hijau, dan biru untuk menciptakan hampir semua warna dalam spektrum.
  • Sementara itu, warna subtraktif digunakan di lingkungan di mana cahaya di sekitarnya sudah ada; ini berarti seorang seniman akan menggunakan media seperti cat atau arang.

Di sini, penghilangan panjang gelombang – biasanya kuning, magenta, dan cyan – membentuk pigmen khusus yang diperlukan untuk mencampur dan melukis sebuah karya besar. Mengetahui kapan harus menggunakan Warna Aditif versus Warna Subtraktif membuat semua perbedaan saat menciptakan karya seni!

Kesimpulan

Penting untuk memahami perbedaan antara warna aditif dan subtraktif untuk menciptakan nada warna yang diinginkan untuk proyek Anda. Warna aditif dibuat dengan mencampurkan cahaya bersama-sama, sedangkan warna subtraktif dicapai dengan memulai dengan cahaya putih dan kemudian menyerap sebagian panjang gelombang. Dengan memahami cara kerja setiap jenis warna, Anda dapat lebih efektif mengontrol rona dan rona pada produk akhir Anda.