Situs web dibagi menjadi dua jenis: statis dan dinamis. Situs web statis adalah situs web yang telah diperbaiki dan menampilkan konten yang sama untuk setiap pengguna, biasanya ditulis secara eksklusif dalam HTML. Sebuah website dinamis, di sisi lain, adalah salah satu yang dapat menampilkan konten yang berbeda dan menyediakan interaksi pengguna, dengan menggunakan pemrograman lanjutan dan database selain HTML. Seperti yang Anda lihat, situs web statis lebih mudah dibuat, sedangkan situs web dinamis membutuhkan lebih banyak pekerjaan.
Apa itu situs web statis?
Situs web statis biasanya hadir dengan jumlah halaman tetap dengan tata letak tertentu. Saat halaman dijalankan di browser, kontennya benar-benar statis dan tidak berubah sebagai respons terhadap tindakan pengguna. Situs web statis biasanya dibuat dengan HTML dan CSS di editor teks sederhana seperti Notepad.
Jika Anda memerlukan situs web yang lebih kecil dari tiga halaman, situs web statis seringkali sudah cukup. Membuatnya tidak membutuhkan waktu atau tenaga sebanyak situs web dinamis. Jika halaman situs web Anda perlu terlihat berbeda, kode HTML dapat dengan mudah digandakan pada setiap halaman ini dengan perubahan yang diperlukan.
Meskipun situs web menampilkan hal yang sama tanpa detail navigasi yang rumit, situs web statis tidak harus berupa teks biasa. Bahkan, Anda bisa menggunakan berbagai elemen multimedia dan video. Situs web HTML dapat terlihat bagus, tetapi kode sumber halaman tidak berubah terlepas dari tindakan apa yang dilakukan pengguna.
Apa itu situs web dinamis?
Dibandingkan dengan situs web statis, yang murni bersifat informasi, situs web dinamis lebih fungsional dan komprehensif. Ini memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan informasi yang tercantum di halaman. Tentu saja, ini membutuhkan lebih dari sekedar kode HTML. Ini selalu situs web dengan CMS.
Situs web statis hanya menggunakan kode HTML dan CSS sisi klien, sedangkan situs web dinamis mengandalkan bahasa skrip sisi klien dan sisi server seperti JavaScript, PHP, atau ASP. Saat pengguna mengunjungi situs web dinamis, situs tersebut dapat dimodifikasi melalui kode yang berjalan di browser dan/atau di server. Hasil akhirnya sama dengan situs web statis: halaman HTML yang ditampilkan di browser web.
Untuk menghasilkan konten dinamis, situs web semacam itu menggunakan kombinasi skrip sisi server dan sisi klien. Skrip sisi klien mengacu pada kode yang dieksekusi oleh browser, biasanya menggunakan JavaScript. Sedangkan server-side scripting mengacu pada kode yang dijalankan oleh server (sebelum mengirimkan konten ke browser pengguna).