Dalam hal pajak, mungkin sulit untuk melacak semua jenis yang berbeda dan cara kerjanya. Dua jenis pajak yang paling umum adalah PPN dan Pajak Penjualan. Kedua pajak tersebut berlaku untuk barang dan jasa, tetapi ada perbedaan penting di antara keduanya. Dalam posting blog ini, kita akan membahas perbedaan antara PPN dan Pajak Penjualan. Kami juga akan melihat cara kerja setiap pajak, dan kapan Anda mungkin perlu membayarnya. Di akhir posting ini, Anda akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang PPN dan Pajak Penjualan, dan mengetahui mana yang tepat untuk bisnis Anda.
Apa itu PPN?
PPN adalah pajak pertambahan nilai yang dikenakan pada sebagian besar barang dan jasa yang dijual di Uni Eropa. Tarif PPN bervariasi dari satu negara ke negara lain, tetapi biasanya sekitar 20%. PPN dirancang untuk menjadi pajak konsumsi, artinya dibayar oleh konsumen akhir. Bisnis dapat memulihkan PPN atas pembelian mereka, tetapi harus membebankan PPN atas penjualan mereka. PPN adalah pajak yang rumit, dan bisnis harus mematuhi sejumlah peraturan agar dapat mengajukan pengembalian PPN dengan benar. Namun, bisnis bisa mendapatkan keuntungan dari PPN dalam beberapa cara, termasuk mengurangi keseluruhan kewajiban pajak dan meningkatkan arus kas mereka.
Apa itu Pajak Penjualan?
Pajak penjualan adalah pajak yang dikenakan atas penjualan barang dan jasa. Pajak dihitung sebagai persentase dari harga jual barang atau jasa. Pajak penjualan umumnya dikenakan oleh negara tempat penjualan terjadi. Di beberapa negara bagian, daerah juga dapat mengenakan pajak penjualan. Pajak penjualan umumnya dipungut oleh penjual dari pembeli pada saat penjualan. Penjual kemudian menyetorkan pajak ke negara. Tarif pajak penjualan bervariasi di setiap negara bagian, tetapi biasanya antara 4% dan 8%. Beberapa negara bagian membebaskan barang-barang tertentu dari pajak penjualan, seperti makanan dan obat-obatan. Pajak penjualan dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi pemerintah negara bagian dan lokal. Pada tahun 2018, pajak penjualan menghasilkan pendapatan lebih dari $1 triliun untuk pemerintah negara bagian dan lokal di Amerika Serikat.
Perbedaan antara PPN dan Pajak Penjualan
PPN dan Pajak Penjualan keduanya adalah pajak konsumsi yang dikenakan atas penjualan barang dan jasa. PPN dikenakan pada setiap tahapan proses produksi, sedangkan Pajak Penjualan hanya dikenakan atas penjualan akhir barang atau jasa. PPN umumnya juga dihitung sebagai persentase dari harga jual, sedangkan Pajak Penjualan biasanya merupakan jumlah tetap. Karena PPN diterapkan pada harga barang dan jasa pada setiap tahap produksi, hal itu dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen. Pajak Penjualan, di sisi lain, hanya diterapkan pada harga jual akhir, yang berarti tidak terlalu berdampak pada harga konsumen. PPN juga biasanya dikenakan pada berbagai item yang lebih luas daripada Pajak Penjualan, yang berarti dapat meningkatkan lebih banyak pendapatan bagi pemerintah. Namun, PPN dapat menjadi sulit untuk dikelola, terutama di perekonomian yang besar dan kompleks. Pajak Penjualan umumnya lebih sederhana untuk dikelola, yang menjadikannya pilihan yang lebih populer bagi banyak pemerintah.
Kesimpulan
Perbedaan antara PPN dan pajak penjualan mungkin tampak seperti detail kecil, tetapi dapat berdampak besar pada bisnis Anda. Mengetahui perbedaan dan cara menerapkan masing-masing dengan benar sangat penting bagi pemilik usaha kecil.