Menu Close

Perbedaan antara Bensin Bertimbal dan Bensin Tanpa Timbal

 

Bensin bertimbal dan bensin tanpa timbal adalah dua jenis bahan bakar yang dapat digunakan di mobil. Keduanya memiliki pro dan kontra, tetapi apa perbedaan utama di antara keduanya? Bensin bertimbal mengandung timbal dalam campuran bahan bakarnya, sedangkan bensin tanpa timbal tidak. Inilah mengapa bensin bertimbal sering disebut sebagai bensin “tradisional” – sudah ada selama bertahun-tahun. Bensin tanpa timbal adalah jenis bahan bakar baru yang diciptakan untuk mencoba dan mengurangi pencemaran lingkungan. Timbal dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, jadi dengan menghilangkannya dari campuran bahan bakar, bensin tanpa timbal menjadi pilihan yang lebih ramah lingkungan. Namun, juga bisa lebih mahal untuk menjalankan mobil Anda dengan bahan bakar tanpa timbal daripada dengan lampu led.

Apa itu Bensin Bertimbal?

Bensin bertimbal, juga dikenal sebagai bensin bertimbal, adalah jenis bahan bakar yang mengandung aditif timbal. Aditif ini membantu meningkatkan kinerja bensin dan mengurangi ketukan mesin.

  • Namun, bensin bertimbal juga melepaskan emisi berbahaya ke lingkungan, termasuk partikel timbal dan polutan udara lainnya. Akibatnya, penggunaannya sekarang dibatasi di banyak negara.
  • Bensin bertimbal pertama kali dikembangkan pada 1920-an dan dengan cepat menjadi standar untuk bensin. Namun, efek kesehatan dari paparan timbal tidak dipahami dengan baik pada saat itu.
  • Baru pada tahun 1970-an dan 1980-an para peneliti mulai menyadari dampak berbahaya bensin bertimbal terhadap kesehatan manusia. Akibatnya, banyak negara kini telah melarang atau menghapus penggunaannya. Bensin bertimbal masih digunakan di beberapa bagian dunia, tetapi hari-harinya sudah ditentukan.

Apa itu Bensin Tanpa Timbal?

Bensin tanpa timbal, juga dikenal sebagai gasohol, adalah campuran bensin dan etanol. Ini pertama kali diperkenalkan pada awal 1980-an sebagai cara untuk mengurangi polusi udara dari knalpot mesin.

  • Bensin tanpa timbal biasanya mengandung 10% etanol, tetapi komposisi persisnya dapat bervariasi tergantung negara. Di Amerika Serikat, misalnya, bensin tanpa timbal harus mengandung sedikitnya 9% etanol.
  • Bensin tanpa timbal juga digunakan di beberapa mobil balap karena memberikan nilai oktan lebih tinggi daripada bensin saja. Peringkat oktan yang lebih tinggi ini membantu mencegah ketukan mesin, yang dapat merusak mesin.
  • Bensin tanpa timbal juga cenderung menyebabkan korosi dibandingkan bensin. Akibatnya, sering menjadi pilihan yang lebih disukai untuk kendaraan dengan mesin aluminium.

Perbedaan antara Bensin Bertimbal dan Bensin Tanpa Timbal

  • Bensin bertimbal pernah menjadi jenis bahan bakar yang paling umum untuk kendaraan jalan raya. Itu mengandung aditif kimia yang disebut timbal tetraetil, yang bertindak sebagai agen antiknock, mencegah ketukan mesin dan penyalaan awal.
  • Namun, belakangan diketahui bahwa timbal adalah zat beracun, dan penggunaannya dalam bensin dihentikan di sebagian besar negara sejak tahun 1970-an dan seterusnya. Bensin tanpa timbal, yang tidak mengandung timbal, sekarang merupakan jenis bahan bakar yang paling banyak digunakan.
  • Ini menawarkan sejumlah manfaat dibandingkan bensin bertimbal, termasuk pengurangan emisi zat berbahaya seperti karbon monoksida dan nitrogen oksida. Selain itu, membantu melindungi komponen mesin dari keausan, memperpanjang umur mesin. Akibatnya, bensin tanpa timbal kini menjadi pilihan utama bagi sebagian besar pengendara.

Kesimpulan

Di Amerika Serikat, bensin tanpa timbal adalah standar untuk kendaraan. Bensin bertimbal telah dihapus pada tahun 1986 karena merusak mesin dan mencemari udara. Perbedaan utama antara bensin bertimbal dan tanpa timbal adalah bensin bertimbal mengandung timbal tetraetil yang membantu menjaga mesin tetap bersih dan bekerja dengan lancar. Bensin tanpa timbal tidak mengandung aditif ini, sehingga dapat menyebabkan masalah pada sistem pengapian mobil dan busi jika digunakan dalam jangka waktu lama.