Menu Close

Perbedaan Antara Déjà vu dan Firasat

Pernahkah Anda mengalami perasaan aneh bahwa Anda pernah melakukan atau melihat sesuatu sebelumnya, meskipun secara logika Anda tahu itu tidak mungkin? Fenomena ini dikenal sebagai deja vu. Namun bagaimana bila Anda memiliki perasaan atau intuisi yang kuat tentang sesuatu yang terjadi di masa depan? Ini disebut firasat. Jadi apa perbedaan antara deja vu dan firasat? Mari kita lihat lebih dekat.

Apa itu Déjà vu?

  • Déjà vu adalah perasaan telah mengalami situasi saat ini. Seolah-olah Anda pernah ke sana sebelumnya, melihatnya sebelumnya, atau melakukannya sebelumnya. Déjà vu terjadi baik pada anak-anak maupun orang dewasa, dan umumnya dianggap sebagai fenomena normal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa déjà vu terjadi ketika otak kita secara singkat salah mengira pengalaman baru sebagai ingatan.
  • Teori ini didukung oleh fakta bahwa déjà vu lebih mungkin terjadi saat kita lelah atau sedang stres, karena otak kita kurang efisien dalam memproses informasi baru dalam kondisi seperti ini.
  • Déjà vu juga bisa dipicu oleh obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan antipsikotik. Dalam kasus yang jarang terjadi, déjà vu mungkin merupakan gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti epilepsi atau skizofrenia. Jika Anda sering mengalami déjà vu, atau jika disertai gejala lain, Anda harus menemui dokter untuk mengesampingkan kondisi medis yang mendasarinya.

Apa itu firasat?

Firasat didefinisikan sebagai antisipasi peristiwa masa depan, biasanya bersifat bencana. Firasat bisa positif atau negatif, dan bisa datang dalam bentuk perasaan, mimpi, penglihatan, atau firasat.

  • Orang yang memiliki firasat sering melaporkan perasaan takut atau firasat sebelum acara. Firasat berbeda dari Intuisi biasa karena spesifik dan terperinci, dan sering melibatkan peristiwa yang belum terjadi.
  • Firasat bisa sulit untuk diabaikan, dan banyak orang yang memilikinya merasa harus mengambil tindakan untuk mencegah peristiwa tersebut terjadi. Firasat bisa menjadi tanda peringatan dari pikiran bawah sadar kita, dan penting untuk memperhatikannya.
  • Jika Anda memiliki firasat, percayalah pada insting Anda dan ambil langkah apa pun yang Anda rasa perlu untuk melindungi diri sendiri. Firasat adalah alat ampuh yang dapat membantu kita menghindari bahaya dan membuat keputusan yang lebih baik.

Perbedaan Antara Déjà vu dan Firasat

Deja Vu adalah perasaan bahwa Anda telah mengalami situasi saat ini. Deja Vu adalah istilah Perancis yang berarti “sudah terlihat”. Firasat, di sisi lain, adalah perasaan yang Anda miliki tentang masa depan.

  • Itu adalah antisipasi akan sesuatu yang buruk atau baik yang akan terjadi. Deja Vu biasanya terjadi ketika Anda berada di tempat atau situasi baru dan Anda merasa pernah ke sana sebelumnya meskipun Anda tahu bahwa Anda belum pernah.
  • Firasat, di sisi lain, terjadi ketika Anda memiliki perasaan atau perasaan yang kuat tentang sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Deja Vu berlangsung selama beberapa detik sementara firasat dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
  • Deja Vu hanyalah perasaan sementara firasat bisa disertai dengan sensasi fisik seperti merinding. Deja Vu dialami oleh hampir semua orang pada suatu saat dalam hidup mereka, tetapi firasat hanya dialami oleh beberapa orang.

Deja Vu terjadi secara acak sementara firasat dapat dipicu oleh kejadian atau keadaan tertentu. Deja Vu tidak dapat dijelaskan tetapi ada penjelasan ilmiah untuk firasat. Deja Vu tidak berbahaya tetapi firasat bisa mengganggu jika itu tentang sesuatu yang buruk yang akan terjadi.

Kesimpulan

Meski istilah tersebut sering digunakan secara bergantian, ada perbedaan yang jelas antara deja vu dan firasat. Deja vu adalah perasaan akrab dengan sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya, sedangkan firasat mengacu pada intuisi atau perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Kedua fenomena tersebut dapat dikaitkan dengan penyebab yang berbeda, seperti ingatan masa lalu muncul kembali atau petunjuk bawah sadar diambil.