Menu Close

Perbedaan antara DLL dan PLL

Perancang sistem digital pasti menghadapi pilihan antara dua jenis sirkuit terintegrasi generasi jam: Digital Logic Level (DLL) dan Phased Locked Loop (PLL). Keduanya memiliki pro dan kontra, tetapi mana yang tepat untuk desain Anda? Mari lihat.

Apa itu DLL?

Sirkuit terintegrasi DLL, atau IC DLL, adalah jenis sirkuit terintegrasi yang menggunakan loop yang terkunci tunda, atau DLL, untuk mengontrol waktu operasi internalnya. IC DLL digunakan di berbagai perangkat elektronik, termasuk komputer, ponsel, dan kamera digital. DLL digunakan untuk memastikan bahwa waktu operasi internal IC akurat. Selain itu, DLL juga dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja IC dengan mengurangi konsumsi daya. IC DLL biasanya dibuat menggunakan teknologi CMOS.

Apa itu PLL?

Sirkuit terintegrasi PLL, juga dikenal sebagai loop fase-terkunci, adalah jenis sirkuit elektronik yang digunakan untuk menghasilkan dan mengontrol sinyal berosilasi. Komponen kunci dari PLL adalah voltage-controlled oscillator (VCO) dan loop umpan balik. VCO menghasilkan sinyal AC, yang kemudian diumpankan kembali ke PLL melalui loop umpan balik. PLL menggunakan umpan balik ini untuk menyesuaikan frekuensi VCO, dan akibatnya, sinyal keluaran PLL dikunci dalam fase dengan sinyal masukan. PLL banyak digunakan dalam perangkat elektronik seperti radio, penerima televisi, dan komputer. Mereka juga digunakan dalam aplikasi industri seperti kontrol kecepatan motor dan sinkronisasi data.

Perbedaan antara DLL dan PLL

DLL dan PLL adalah jenis sirkuit terpadu yang digunakan untuk tujuan yang berbeda. DLL adalah singkatan dari delay-locked loop dan digunakan untuk menunda sinyal. PLL adalah singkatan dari phase-locked loop dan digunakan untuk menghasilkan sinyal dengan hubungan fase tertentu ke sinyal lain.

  • DLL digunakan dalam aplikasi yang memerlukan penundaan yang tepat, seperti dalam sistem penyimpanan digital. PLL digunakan dalam aplikasi di mana penting untuk memiliki hubungan fase yang tepat, seperti dalam sistem frekuensi radio.
  • DLL biasanya memiliki frekuensi operasi maksimum yang lebih rendah daripada PLL. Ini karena DLL harus mempertahankan penundaan yang konstan antara input dan output, sedangkan PLL hanya harus mempertahankan perbedaan fase yang konstan.
  • DLL juga lebih sensitif terhadap kebisingan daripada PLL. Ini karena DLL harus mempertahankan penundaannya pada rentang frekuensi yang luas, sedangkan PLL hanya perlu mempertahankan hubungan fase pada rentang frekuensi yang terbatas. Akibatnya, DLL biasanya digunakan dalam aplikasi dengan tingkat kebisingan rendah, sedangkan PLL biasanya digunakan dalam aplikasi dengan tingkat kebisingan tinggi.

Kesimpulan

Sementara kedua jenis sirkuit terpadu memiliki pro dan kontra, DLL umumnya lebih baik untuk aplikasi frekuensi tinggi sementara PLL lebih cocok untuk tugas frekuensi rendah.