Menu Close

Perbedaan antara Git dan SVN

Git dan SVN keduanya adalah Sistem Kontrol Versi (VCS) yang memungkinkan pengembang melacak perubahan yang dilakukan pada file kode sumber. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya. Dalam postingan blog ini, kami akan melihat perbedaan tersebut dan menjelaskan mengapa Git menjadi semakin populer di kalangan developer.

Apa itu Git?

Git adalah sistem kontrol versi yang digunakan untuk melacak perubahan dalam file komputer dan mengoordinasikan pekerjaan pada file tersebut di antara banyak orang. Git adalah sistem kontrol versi terdistribusi, yang berarti setiap pengguna memiliki salinan seluruh riwayat Git di komputer mereka sendiri. Git adalah perangkat lunak sumber terbuka, awalnya dibuat oleh Linus Torvalds pada tahun 2005.

Git sering digunakan untuk pengembangan perangkat lunak kolaboratif, karena Git memungkinkan banyak pengembang bekerja pada basis kode yang sama secara bersamaan tanpa menimpa perubahan satu sama lain. Git juga memudahkan untuk mengembalikan perubahan jika terjadi kesalahan. Git digunakan oleh banyak organisasi besar, termasuk Google, Facebook, dan Microsoft.

Apa itu SVN?

SVN adalah sistem kontrol versi. Ini memungkinkan pengembang untuk mengerjakan file secara bersamaan, tanpa harus khawatir menimpa pekerjaan satu sama lain. SVN juga melacak perubahan, sehingga jika terjadi kesalahan, mudah untuk kembali ke versi kode sebelumnya. Selain itu, SVN memudahkan untuk berbagi kode dengan orang lain, dan menggabungkan perubahan dari pengembang yang berbeda. Akibatnya, SVN adalah alat penting untuk tim pengembangan perangkat lunak apa pun.

Perbedaan antara Git dan SVN

Git dan SVN adalah dua sistem kontrol versi yang paling populer. Keduanya digunakan untuk mengelola repositori kode dan memungkinkan kolaborasi antar pengembang. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya.

  • Git adalah sistem kontrol versi terdistribusi, yang berarti bahwa setiap pengembang memiliki salinan lengkap basis kode di mesin lokal mereka. Ini memungkinkan pengembangan offline dan bisa lebih cepat untuk tim kecil. SVN, di sisi lain, adalah sistem terpusat, yang berarti bahwa semua kode disimpan di server pusat.
  • Ini bisa lebih lambat untuk tim besar, tetapi memberikan satu sumber kebenaran. Perbedaan utama lainnya adalah cara perubahan dilacak. Git menggunakan pendekatan berbasis snapshot, yang berarti bahwa setiap komit berisi semua perubahan yang dibuat sejak komit terakhir.
  • SVN, di sisi lain, menggunakan pendekatan inkremental, yang berarti setiap komit hanya berisi file yang diubah. Ini dapat memudahkan untuk melihat apa yang telah berubah di antara komit, tetapi juga dapat menyebabkan hilangnya data jika tidak digunakan dengan hati-hati.
  • Terakhir, model percabangan Git lebih fleksibel daripada model SVN, yang membuatnya lebih mudah untuk bereksperimen dengan fitur-fitur baru tanpa memengaruhi basis kode utama.

Namun, fleksibilitas ini juga dapat membuat repositori Git menjadi lebih kompleks dan sulit dipahami. Secara umum, Git lebih cocok untuk tim kecil yang mengerjakan proyek yang bergerak cepat, sedangkan SVN lebih cocok untuk tim besar yang mengerjakan proyek stabil.

Kesimpulan

Kesimpulannya, SVN adalah sistem terpusat yang dapat lebih mudah dikelola oleh tim dan Git adalah sistem terdistribusi yang memungkinkan lebih banyak kolaborasi. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, jadi penting untuk memutuskan mana yang akan bekerja lebih baik untuk tim dan proyek Anda.