Menu Close

Perbedaan antara Hipersomnia dan Narkolepsi

Jutaan orang, diperkirakan 3 juta secara global, menderita gangguan tidur baik intermiten maupun kronis. Salah satu gangguan tidur yang paling umum dan terkenal adalah narkolepsi. Namun ada juga banyak bentuk lain dari tidur berlebihan dan kelelahan seperti hipersomnia. Meskipun kedua kata tersebut pada dasarnya menggambarkan ketidakmampuan untuk tetap terjaga di siang hari dan melibatkan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang waktu, ada beberapa perbedaan utama antara narkolepsi dan hipersomnia yang dapat membantu dalam hal diagnosis, pengobatan, dan penatalaksanaan. Pada artikel ini, kami akan mengeksplorasi perbedaan-perbedaan ini sehingga Anda dapat menentukan apakah Anda memiliki gejala yang lebih cocok dengan satu atau klasifikasi lain, tetapi pertama-tama mari kita lihat apa sebenarnya masing-masing kondisi itu.

Apa itu hipersomnia?

Hypersomnia adalah gangguan medis yang menyebabkan kebutuhan tidur yang berlebihan, dan bahkan waktu tidur yang lama. Ini berbeda dari tidur biasa dan sehat karena memengaruhi kualitas dan durasi tidur nyenyak. Hipersomnia dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, tidur siang singkat yang berlangsung hingga 20 menit di siang hari, atau tidur siang yang lebih lama yang berlangsung selama dua jam atau lebih. Selain itu, hipersomnia juga dapat melibatkan perasaan grogi saat bangun tidur dan kesulitan untuk tetap terjaga selama lebih dari beberapa jam setelah bangun tidur. Hypersomnia jauh dari normal dan dapat menyebabkan masalah serius untuk berfungsi dengan baik jika tidak ditangani dengan benar.

Apa itu Narkolepsi?

  • Narkolepsi adalah gangguan neurologis serius yang ditandai dengan rasa kantuk yang tiba-tiba, tidak terkendali, dan berlebihan di siang hari. Narkolepsi mengalami “serangan tidur” yang datang tiba-tiba dan tanpa peringatan, bahkan ketika individu sudah cukup tidur.
  • Penderita narkolepsi juga sering mengalami kesulitan untuk tetap terjaga dalam jangka waktu yang lama dan mungkin mengalami tingkat energi yang rendah di sore atau malam hari. Narkolepsi mungkin menderita halusinasi atau kelumpuhan tidur, serta gejala sekunder lainnya seperti masalah ingatan, gangguan mood, dan kelelahan.
  • Narkolepsi dapat sangat memengaruhi kualitas hidup seseorang, membuat tugas sehari-hari lebih sulit diselesaikan. Meskipun tidak ada obat untuk narkolepsi, narkolepsi dapat ditangani dengan modifikasi gaya hidup yang tepat dan obat-obatan yang diresepkan oleh penyedia layanan kesehatan.

Perbedaan antara Hipersomnia dan Narkolepsi

Hipersomnia dan Narkolepsi adalah dua kondisi medis yang terkait dengan gangguan tidur yang mungkin memiliki beberapa gejala yang tumpang tindih tetapi berbeda penyebab dasarnya.

  • Hypersomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari, di mana Anda bisa tidur hingga sepuluh jam atau lebih di siang hari.
  • Sebaliknya, orang dengan narkolepsi mengalami periode kelelahan ekstrem yang tiba-tiba beberapa kali sehari dan kesulitan untuk tetap terjaga saat melakukan aktivitas seperti berbicara atau membaca.
  • Hipersomnia biasanya disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti kurang tidur berkualitas di malam hari, Narkolepsi dapat disebabkan oleh masalah fisiologis seperti rendahnya kadar hipokretin—neurotransmiter yang bertanggung jawab untuk mengatur kewaspadaan dan terjaga—di otak.

Mengetahui perbedaan antara Hipersomnia dan Narkolepsi penting karena perawatannya bervariasi tergantung kondisinya.

Kesimpulan

Meskipun Hipersomnia dan Narkolepsi adalah gangguan yang menyebabkan kantuk berlebihan di siang hari, ada perbedaan utama di antara keduanya. hipersomnia cenderung disebabkan oleh kondisi medis atau obat-obatan yang mendasarinya, sedangkan narkolepsi adalah gangguan neurologis. Perawatan untuk hipersomnia berfokus pada memperbaiki kondisi yang mendasarinya, sedangkan perawatan untuk narkolepsi biasanya mencakup pengobatan dan perubahan gaya hidup. Jika Anda merasa menderita salah satu kondisi tersebut, bicarakan dengan dokter Anda tentang mendapatkan diagnosis dan memulai pengobatan.