Menu Close

Perbedaan antara Hukum dan Etis

Apa perbedaan antara hukum dan etika? Banyak orang menggunakan kata-kata ini secara bergantian, tetapi ada perbedaan besar. Dalam posting blog ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan antara hukum dan etika. Kami juga akan membahas mengapa penting untuk memahami perbedaannya. Terakhir, kami akan memberikan beberapa contoh untuk membantu mengilustrasikan poin-poin yang dibuat dalam posting blog ini. Pantau terus!

Apa itu Hukum?

Hukum mengacu pada segala sesuatu yang diperbolehkan oleh hukum. Ini juga mencakup segala sesuatu yang termasuk dalam ruang lingkup hukum. Dengan kata lain, jika sesuatu itu legal, berarti itu tidak ilegal. Ada banyak hal berbeda yang dapat dianggap legal, mulai dari tindakan dan perbuatan hingga kelambanan dan pikiran. Masalah hukum biasanya diatur oleh seperangkat aturan atau undang-undang, yang dapat bervariasi tergantung pada yurisdiksi. Dalam beberapa kasus, apa yang legal di satu negara mungkin ilegal di negara lain. Penting untuk selalu memeriksa undang-undang setempat sebelum mengambil tindakan apa pun, karena jika tidak dilakukan dapat mengakibatkan konsekuensi yang serius.

Apa itu Etis?

Etis didefinisikan sebagai “berkaitan dengan atau berurusan dengan moral atau prinsip moralitas; berkaitan dengan benar dan salah dalam perilaku.”

  • Kata ini pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris pada awal abad ke-15, berasal dari bahasa Latin ethics, yang berasal dari bahasa Yunani Ethics. Etika berasal dari etos, yang berarti “kebiasaan, kebiasaan.” Etika, kemudian, awalnya mengacu pada perilaku yang tepat sesuai dengan kebiasaan atau kebiasaan.
  • Seiring waktu, kata itu dikaitkan dengan moralitas dan perilaku benar dan salah. Dalam penggunaan modern, etis sering digunakan sebagai sinonim untuk baik atau benar secara moral. Ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan sistem atau kode etik, seperti pedoman etika yang ditetapkan oleh organisasi profesional.
  • Ketika digunakan dengan cara ini, etika mengacu pada prinsip-prinsip perilaku benar dan salah dan dianggap baik oleh individu atau kelompok. Etis juga dapat digunakan sebagai kata sifat untuk menggambarkan seseorang atau sesuatu yang memiliki keunggulan moral atau menganut prinsip moral. Misalnya, seseorang mungkin berkata, “Dia adalah orang yang etis” atau “Perusahaan itu memiliki kode etik.”

Perbedaan antara Hukum dan Etika

Istilah “legal” dan “etis” sering digunakan secara bergantian, tetapi ada perbedaan yang mencolok di antara keduanya.

  • Sesuatu yang legal belum tentu etis, begitu pula sebaliknya.
  • Sistem hukum didasarkan pada seperangkat aturan dan peraturan objektif, yang dapat ditafsirkan dengan cara yang berbeda.
  • Etika, di sisi lain, adalah prinsip subjektif yang memandu perilaku kita.
  • Mereka didasarkan pada nilai-nilai dan keyakinan pribadi kita. Hanya karena sesuatu itu legal tidak membuatnya secara otomatis etis.
  • Misalnya, aborsi legal di banyak negara, tetapi apakah itu etis atau tidak adalah masalah pendapat pribadi.
  • Demikian pula, hanya karena sesuatu itu ilegal tidak berarti itu tidak etis.
  • Dimungkinkan untuk melanggar hukum karena kebutuhan atau hati nurani, seperti dalam kasus pembangkangan sipil.

Kesimpulannya, pertimbangan hukum dan etika adalah dua hal yang sangat berbeda, dan penting untuk mengingat keduanya saat membuat keputusan.

Kesimpulan

Perbedaan antara hukum dan etika dapat membingungkan pemilik bisnis. Untuk membuat keputusan terbaik bagi perusahaan Anda, penting untuk memahami kedua konsep tersebut. Kami telah menguraikan poin-poin utama dari masing-masing entri blog ini, dan kami harap Anda merasa terbantu.