Menu Close

Perbedaan antara Rencana Pajak Obama dan Romney

Rencana pajak Presiden Obama dan Mitt Romney sedang diperiksa lebih dekat menjelang pemilu. Ada perbedaan yang signifikan antara keduanya, dengan rencana Obama menyerukan pajak yang lebih tinggi pada orang kaya dan rencana Romney mengusulkan pemotongan pajak secara keseluruhan. Rencana ini akan berdampak besar pada pembayar pajak dan perekonomian secara keseluruhan, jadi penting untuk memahami detail setiap proposal.

Apa itu Rencana Pajak Obama?

  • Rencana Pajak Obama adalah serangkaian proposal yang diajukan oleh Presiden Barack Obama saat itu selama masa jabatannya. Rencana tersebut menyerukan serangkaian pemotongan pajak dan peningkatan pajak pada penerima atas untuk menghasilkan pendapatan dan menutup defisit anggaran. Rencana tersebut diberlakukan melalui Undang-Undang Perawatan Terjangkau, yang juga mencakup ketentuan untuk memperluas cakupan layanan kesehatan.
  • Rencana Pajak Obama biasanya ditujukan bagi mereka yang berpenghasilan lebih dari $250.000 per tahun dan mencakup berbagai kenaikan dan pemotongan pajak. Misalnya, tarif pajak penghasilan marjinal teratas dinaikkan dari 35% menjadi 39,6%. Pajak perkebunan juga dinaikkan, dan pajak gaji Medicare diterapkan.
  • Rencana Pajak Obama ditanggapi dengan reaksi beragam, dengan beberapa berpendapat bahwa itu akan membantu mengurangi defisit sementara yang lain mengklaim itu akan merugikan perekonomian. Pada akhirnya, Rencana Pajak Obama tidak sepenuhnya terwujud karena penentangan dari Partai Republik di Kongres. Namun, banyak ketentuan dari rencana tersebut diberlakukan melalui cara lain, seperti American Recovery and Reinvestment Act of 2009.

Apa itu Paket Pajak Romney?

Romney telah merilis beberapa rencana pajak selama karir politiknya. Rencana Pajak Romney 2018 adalah proposal paket pemotongan pajak senilai $1,52 triliun yang diungkapkan oleh Romney selama kampanye senator 2018 di Amerika Serikat. Rencana Pajak Romney tahun 2019 adalah proposal pemotongan pajak senilai $650 miliar yang diungkapkan oleh Romney selama kampanye kepresidenannya tahun 2020. Romney juga mengusulkan pemotongan pengeluaran tahunan sebesar $250 miliar. Rencana Pajak Romney telah dikritik oleh beberapa orang sebagai tidak bertanggung jawab secara fiskal dan lebih menguntungkan orang kaya daripada kelas menengah dan miskin. Romney membela rencana pajaknya, mengatakan bahwa itu akan menciptakan lapangan kerja dan menumbuhkan ekonomi.

Perbedaan antara Rencana Pajak Obama dan Romney

Ada beberapa perbedaan utama antara rencana pajak Obama dan Romney. Pertama, Obama mengusulkan untuk membiarkan pemotongan pajak era Bush untuk keluarga yang berpenghasilan lebih dari $250.000 kedaluwarsa sementara Romney akan memperpanjangnya.

  • Obama juga ingin menutup sejumlah celah dan pemotongan untuk pembayar pajak berpenghasilan tinggi, sementara Romney akan memangkas tarif secara keseluruhan. Akibatnya, rencana Obama akan menghasilkan kenaikan pajak bersih untuk berpenghasilan tinggi sementara Romney’s akan memberikan pemotongan pajak.
  • Obama juga mengusulkan “Aturan Buffett” yang akan memastikan bahwa jutawan membayar setidaknya 30% dari pendapatan mereka dalam bentuk pajak. Romney menentang aturan ini, dengan alasan bahwa itu akan merugikan bisnis kecil.
  • Terakhir, Obama menyerukan penghapusan pajak properti sementara Romney mengusulkan untuk mencabutnya untuk semua orang kecuali jutawan. Ini hanyalah beberapa perbedaan utama antara rencana pajak kedua kandidat.

Kesimpulan

Pada akhirnya, ada perbedaan mencolok antara rencana pajak Obama dan Romney. Memahami perbedaan ini penting bagi pembayar pajak yang akan terkena dampak langsung dari rencana mana pun yang dipilih. Penting juga untuk dipahami bahwa rencana ini dapat berubah secara drastis dalam beberapa bulan mendatang, jadi sebaiknya tetap ikuti semua berita terbaru. Seperti biasa, Blok H&R ada di sini untuk membantu Anda menavigasi melalui perubahan apa pun yang Anda hadapi.