Menu Close

Perbedaan antara Totalitarianisme dan Kediktatoran

Apakah satu bentuk pemerintahan lebih baik dari yang lain? Apa perbedaan antara totalitarianisme dan kediktatoran? Apakah mereka berbeda? Mari kita lihat lebih dekat.

Apa itu Totalitarianisme?

Totalitarianisme adalah sistem politik di mana pemerintah melakukan kontrol absolut dan terpusat atas semua aspek masyarakat, termasuk ekonomi, pendidikan, media, dan seni. Negara totaliter biasanya dipimpin oleh satu partai atau penguasa yang menyebarkan ideologi mereka melalui propaganda dan kontrol ketat atas informasi dan ekspresi.

Hak-hak individu seringkali sangat dibatasi demi negara, dan oposisi terhadap pemerintah tidak ditoleransi. Totalitarianisme muncul pada awal abad ke-20 sebagai tanggapan atas kebangkitan masyarakat massa dan teknologi. Itu dilihat sebagai cara untuk melindungi dari kekacauan kapitalisme dan penyebaran komunisme.

Rezim totaliter telah diterapkan oleh negara fasis dan komunis, serta pemerintah otoriter lainnya. Contoh totalitarianisme yang paling terkenal termasuk Nazi Jerman, Rusia Stalinis, dan Cina Maois. Totalitarianisme secara luas dianggap sebagai bentuk kediktatoran.

Apa itu Kediktatoran?

Kediktatoran adalah bentuk pemerintahan di mana satu orang, yang dikenal sebagai diktator, memiliki kendali penuh atas negara. Diktator sering naik ke tampuk kekuasaan melalui paksaan atau intimidasi, dan mereka biasanya memerintah dengan tangan besi. Begitu berkuasa, diktator dapat menggunakan posisi mereka untuk menekan perbedaan pendapat dan mengkonsolidasikan cengkeraman mereka pada pemerintah.

Kediktatoran dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tetapi semua diktator memiliki tujuan yang sama: mempertahankan kekuasaan absolut. Meskipun kediktatoran sering dikaitkan dengan kebrutalan dan represi, tidak semua diktator adalah tirani.

Beberapa kediktatoran relatif jinak, dan diktator bahkan mungkin populer di kalangan masyarakat. Namun, bahkan dalam kasus ini, diktator pada akhirnya memiliki kendali penuh atas pemerintah dan kehidupan warganya.

Perbedaan antara Totalitarianisme dan Kediktatoran

Totalitarianisme dan kediktatoran mungkin tampak serupa pada pandangan pertama, tetapi ada beberapa perbedaan utama antara kedua konsep tersebut.

  • Totalitarianisme dicirikan oleh sistem politik yang mencakup segalanya yang berupaya mengendalikan setiap aspek kehidupan publik dan pribadi.
  • Seorang diktator, di sisi lain, adalah penguasa tunggal yang memegang kekuasaan absolut dalam suatu negara.
  • Sementara seorang diktator dapat menggunakan metode totaliter untuk mempertahankan kendali, itu bukanlah karakteristik yang menentukan dari pemerintahan mereka.
  • Perbedaan utama lainnya adalah rezim Totaliter biasanya memiliki ideologi formal, seperti Marxisme atau Fasisme, yang berfungsi sebagai prinsip panduan bagi pemerintah.
  • Kediktatoran, di sisi lain, seringkali lebih pragmatis dalam pendekatan mereka dan tidak harus menganut salah satu filosofi.
  • Akhirnya, negara totaliter biasanya memiliki mekanisme yang rumit untuk memantau dan mengendalikan warganya, seperti polisi rahasia dan kampanye propaganda.
  • Kediktatoran juga dapat menggunakan alat-alat ini, tetapi tidak penting untuk mempertahankan kekuasaan.

Singkatnya, sementara Totalitarianisme dan kediktatoran memiliki beberapa kesamaan, mereka adalah konsep yang berbeda dengan asal dan karakteristik yang berbeda.

Kesimpulan

Totalitarianisme dan kediktatoran adalah dua bentuk pemerintahan yang sangat berbeda, dengan totalitarianisme sebagai bentuk yang lebih ekstrem. Meskipun mereka memiliki beberapa kesamaan, seperti satu penguasa di atas, ada perbedaan utama dalam cara distribusi kekuasaan dan siapa yang memiliki suara dalam pemerintahan ini. Penting untuk memahami perbedaan antara kedua jenis pemerintahan ini untuk membuat keputusan berdasarkan informasi tentang posisi Anda secara politik.