Menu Close

Perbedaan antara Dysport dan Botox

Sebagai dua suntikan wajah paling populer di pasaran, Dysport dan Botox sering dibandingkan satu sama lain. Tapi apa perbedaan di antara mereka? Dalam postingan ini, kita akan melihat beberapa persamaan dan perbedaan utama antara Dysport dan Botox. Dengan memahami perbedaan-perbedaan ini, Anda dapat lebih baik memutuskan injeksi mana yang tepat untuk Anda. Jadi, mari kita mulai!

Apa itu Disport?

Dysport adalah obat suntik yang digunakan untuk memperbaiki tampilan keriput. Ini bekerja dengan mengendurkan otot-otot yang berkontribusi pada kerutan, memberikan kulit penampilan yang lebih halus dan lebih muda. Dysport paling sering disuntikkan ke dahi, sekitar mata, dan ke area alis. Biasanya disuntikkan setiap tiga sampai empat bulan untuk mempertahankan hasil. Dysport adalah perawatan yang aman dan efektif yang dapat membantu pasien mendapatkan penampilan yang lebih muda.

Apa itu Botox?

Botox adalah racun saraf yang diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Ini adalah racun paling kuat yang diketahui manusia, dan bekerja dengan menghalangi transmisi impuls saraf. Botox paling sering digunakan dalam prosedur kosmetik untuk mengurangi kerutan, tetapi juga digunakan untuk mengobati berbagai kondisi medis, seperti migrain, kejang otot, dan keringat berlebih. Suntikan Botox umumnya aman, tetapi dapat menyebabkan efek samping seperti nyeri, bengkak, dan memar. Dalam kasus yang jarang terjadi, Botox juga dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti kelumpuhan atau kesulitan bernapas. Untuk alasan ini, Botox hanya boleh diberikan oleh profesional medis berlisensi.

Perbedaan antara Dysport dan Botox

  • Dysport dan Botox adalah perawatan suntik yang dapat membantu memperbaiki tampilan keriput. Namun, ada beberapa perbedaan utama antara kedua perawatan tersebut. Dysport terbuat dari toksin botulinum tipe A, sedangkan Botox terbuat dari toksin botulinum tipe B.
  • Dysport juga lebih kecil dalam ukuran molekuler, yang memungkinkannya menyebar lebih mudah ke seluruh tempat suntikan. Sebagai hasil dari perbedaan ini, Dysport umumnya bekerja lebih cepat daripada Botox, dengan hasil biasanya muncul dalam dua hingga tiga hari.
  • Dysport juga biasanya berlangsung dalam waktu yang lebih singkat daripada Botox, dengan hasil yang biasanya berkurang setelah empat hingga enam bulan. Akhirnya, Dysport disetujui FDA untuk digunakan pada kaki gagak dan garis dahi, sementara Botox disetujui FDA untuk digunakan pada kaki gagak, garis dahi, dan Garis Kelinci. Pada akhirnya, cara terbaik untuk menentukan perawatan mana yang tepat untuk Anda adalah berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli kecantikan yang berkualifikasi.

Kesimpulan

Dysport dan Botox adalah dua racun saraf paling populer di pasaran. Keduanya digunakan untuk mengobati keriput, tetapi ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Dysport adalah produk yang lebih baru, jadi efek sampingnya mungkin lebih sedikit daripada Botox. Dysport juga bertahan lebih lama dari Botox. Namun, Dysport lebih mahal daripada Botox. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk mendapatkan suntikan untuk mengurangi kerutan, penting untuk memahami perbedaan antara Dysport dan Botox sehingga Anda dapat membuat keputusan yang tepat tentang produk mana yang tepat untuk Anda.