Menu Close

Perbedaan antara Kecurigaan yang Wajar dan Kemungkinan Penyebab

Dalam sistem peradilan pidana, ada perbedaan besar antara kecurigaan yang masuk akal dan kemungkinan penyebab. Apa bedanya, dan apa arti setiap istilah dalam kaitannya dengan penegakan hukum? Dalam posting blog ini, kita akan melihat lebih dekat kedua konsep tersebut dan menjelaskan bagaimana mereka digunakan dalam pekerjaan polisi sehari-hari. Teruslah membaca untuk mempelajari lebih lanjut!

Apa itu Kecurigaan Wajar?

Kecurigaan yang Wajar adalah standar hukum yang digunakan oleh petugas polisi di Amerika Serikat untuk membenarkan penghentian dan penggeledahan tersangka. Kecurigaan yang Wajar harus didasarkan pada fakta yang spesifik dan dapat diartikulasikan, yang berarti bahwa seorang petugas tidak dapat menghentikan dan menggeledah seorang tersangka hanya karena mereka “terlihat mencurigakan”. Kecurigaan yang Beralasan juga harus didukung oleh bukti yang obyektif dan kredibel, yang berarti perasaan atau firasat pribadi seorang petugas tidak dapat digunakan untuk membenarkan stop and frisk.

Jika seorang petugas tidak memiliki Kecurigaan yang Wajar, maka stop and frisk dianggap ilegal dan bukti apa pun yang diperoleh sebagai hasil dari stop and frisk tidak dapat digunakan di pengadilan. Kecurigaan yang Wajar adalah standar yang tinggi, tetapi perlu untuk melindungi hak-hak tersangka terhadap penggeledahan dan penyitaan yang tidak wajar.

Apa Kemungkinan Penyebabnya?

Kemungkinan penyebab adalah standar hukum yang digunakan di Amerika Serikat untuk menentukan apakah pemerintah dapat mencari atau menahan seseorang secara sah. Konsep kemungkinan penyebab berasal dari Amandemen Keempat Konstitusi AS, yang melindungi warga negara dari penggeledahan dan penyitaan yang tidak masuk akal.

  • Kemungkinan penyebab ada ketika ada dugaan iso yang masuk akal dari aktivitas kriminal. Dengan kata lain, kemungkinan penyebab penggeledahan atau penangkapan ada ketika fakta dan keadaan yang diketahui petugas akan membuat orang yang berakal sehat percaya bahwa kejahatan telah dilakukan.
  • Kemungkinan penyebab bukanlah standar yang tinggi, dan dapat didasarkan pada desas-desus atau bukti tidak langsung. Namun, itu harus lebih dari sekedar firasat atau tebakan. Jika seorang petugas tidak memiliki kemungkinan penyebab, dia masih dapat melakukan penggeledahan atau penangkapan jika orang tersebut menyetujuinya.
  • Kemungkinan penyebabnya adalah perlindungan vital terhadap tindakan pemerintah yang sewenang-wenang, dan ini memainkan peran penting dalam memastikan bahwa hak konstitusional individu tidak dilanggar.

Perbedaan antara Kecurigaan yang Wajar dan Kemungkinan Penyebab

Kecurigaan yang masuk akal dan kemungkinan penyebab adalah dua standar hukum yang digunakan untuk menentukan apakah penegak hukum memiliki hak untuk menghentikan, menggeledah, atau menangkap seseorang.

  • Kecurigaan yang masuk akal adalah standar yang lebih rendah daripada kemungkinan penyebab dan mensyaratkan adanya dasar obyektif untuk mencurigai bahwa individu tersebut telah melakukan kejahatan. Kemungkinan penyebab, di sisi lain, mensyaratkan adanya dasar yang lebih substansial untuk percaya bahwa individu tersebut telah melakukan kejahatan.
  • Untuk menetapkan kemungkinan penyebab, penegakan hukum harus memiliki lebih dari sekedar firasat atau firasat; mereka harus memiliki bukti spesifik dan kredibel bahwa individu tersebut mungkin telah melakukan kejahatan.
  • Kecurigaan yang masuk akal dapat muncul dari berbagai keadaan, seperti saat seseorang bertingkah aneh atau jika baru-baru ini ada laporan aktivitas kriminal di area tersebut.
  • Di sisi lain, kemungkinan penyebab biasanya muncul dari bukti yang lebih konkret, seperti ketika seorang saksi mata mengidentifikasi seseorang sebagai pelaku kejahatan.

Kecurigaan yang masuk akal adalah standar yang lebih rendah daripada kemungkinan penyebab, dan karena itu, penegakan hukum tidak memerlukan banyak bukti untuk membenarkan penghentian, penggeledahan, atau penangkapan.

Kesimpulan

Definisi kecurigaan yang masuk akal dan kemungkinan penyebab bisa membingungkan, tetapi penting untuk memahami perbedaannya. Secara umum, kecurigaan yang masuk akal membutuhkan lebih sedikit bukti daripada kemungkinan penyebabnya. Petugas penegak hukum hanya membutuhkan kecurigaan yang masuk akal bahwa kejahatan telah atau sedang dilakukan untuk menghentikan dan menahan seseorang.

Kemungkinan penyebab, di sisi lain, berarti ada cukup bukti bagi seseorang untuk ditangkap dan didakwa melakukan kejahatan. Saat menentukan apakah petugas memiliki kecurigaan yang masuk akal atau kemungkinan penyebab dalam kasus tertentu, pengadilan akan melihat semua fakta dan keadaan seputar insiden tersebut.