Menu Close

Perbedaan antara Konduktor Ohmik dan Non-Ohmik

Dalam hal listrik, ada dua jenis konduktor utama: ohmik dan non-ohmik. Konduktor ohmik adalah konduktor yang memungkinkan listrik melewatinya dengan cara tertentu, sedangkan konduktor non-ohmik tidak mengikuti aturan yang sama. Dalam posting blog ini, kita akan melihat lebih dekat pada setiap jenis konduktor dan membahas beberapa perbedaan utama. Pantau terus!

Apa itu Konduktor Ohmik?

Konduktor ohmik adalah bahan yang memiliki hubungan arus-tegangan linier. Ini berarti bahwa arus listrik yang melalui material berbanding lurus dengan tegangan yang diberikan padanya. Konduktor ohmik juga dikenal sebagai bahan hukum Ohm atau bahan Ohmik. Istilah Ohmik berasal dari nama Georg Ohm, yang pertama kali menjalin hubungan ini pada tahun 1827. Konduktor ohmik ditemukan dalam berbagai aplikasi, termasuk rangkaian listrik, baterai, dan resistor. Secara umum, logam adalah konduktor ohmik yang baik, sedangkan isolator tidak. Konduktor ohmik adalah bagian penting dari banyak perangkat dan sistem elektronik.

Apa itu Konduktor Non-Ohmik?

Konduktor Non-Ohm adalah istilah yang relatif baru digunakan untuk menggambarkan bahan yang tidak mematuhi hukum Ohm. Konduktor Non-Ohmik adalah bahan yang telah dirancang khusus untuk menunjukkan sifat listrik non-linear. Dengan kata lain, resistansi mereka berubah dengan tegangan yang diberikan. Konduktor Non-Ohmik banyak digunakan dalam perangkat elektronik, di mana mereka dapat digunakan untuk membuat dioda, transistor, dan perangkat semikonduktor lainnya. Konduktor non-Ohmik juga semakin populer dalam penelitian dan pengembangan karena sifat kelistrikannya yang unik.

Perbedaan antara Konduktor Ohmik dan Non-Ohmik

  • Konduktor ohmik adalah bahan yang mematuhi hukum Ohm, artinya tegangan yang melintasinya sebanding dengan arus yang melaluinya. Dengan kata lain, mereka memiliki hubungan linier antara tegangan dan arus.
  • Konduktor non-ohmik, di sisi lain, tidak mematuhi hukum Ohm. Ini berarti bahwa hubungan tegangan-arus mereka tidak linier. Sebaliknya, ini lebih rumit dan biasanya bergantung pada material itu sendiri serta kerapatan arus.
  • Jenis konduktor non-ohmik yang paling umum adalah semikonduktor, yang memiliki hubungan kompleks antara tegangan dan arus. Namun, bahan lain juga bisa non-ohmik pada kondisi tertentu, seperti saat dipanaskan atau terkena medan magnet yang kuat.

Pada akhirnya, apakah material itu ohmik atau non-ohmik bergantung pada sifat intrinsiknya serta kondisi eksternal di mana ia beroperasi.

Kesimpulan

Jadi, apa perbedaan antara konduktor ohmik dan non-ohmik? Sederhananya, konduktor ohmik adalah bahan yang memungkinkan listrik mengalir bebas melaluinya, sedangkan konduktor non-ohmik tidak memungkinkan listrik mengalir dengan mudah. Perbedaan ini penting ketika memilih bahan untuk kabel listrik dan aplikasi lain di mana arus listrik perlu diatur. Konduktor non-ohmik sering digunakan dalam perangkat elektronik untuk membantu mengontrol jumlah daya yang dikeluarkan. Jika Anda mencari bahan yang memungkinkan arus bergerak dengan mudah dan dapat diprediksi, pilihlah konduktor ohmik. Jika Anda membutuhkan lebih presisi dalam arus listrik Anda, gunakan konduktor non-ohmik.