Menu Close

Perbedaan antara MDD dan Dysthymic Disorder

MDD dan Dysthymic Disorder keduanya adalah jenis depresi, tetapi ada beberapa perbedaan utama di antara keduanya. MDD lebih parah dan dapat menyebabkan masalah yang signifikan dalam kehidupan seseorang, sedangkan Dysthymic Disorder kurang parah dan mungkin tidak berdampak banyak pada kehidupan sehari-hari seseorang. Namun, penting untuk diperhatikan bahwa kedua kelainan tersebut bisa serius dan harus ditangani oleh dokter. Jika Anda merasa menderita salah satu gangguan tersebut, harap segera mencari bantuan.

Apa itu MDD?

MDD, atau gangguan depresi mayor, adalah penyakit mental yang dapat menyebabkan gejala parah, termasuk suasana hati yang rendah, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas, kelelahan, perubahan nafsu makan atau berat badan, kesulitan berkonsentrasi, dan pikiran tentang kematian atau bunuh diri.

MDD adalah kondisi serius yang secara signifikan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi di tempat kerja atau sekolah dan untuk menikmati hidup. MDD lebih dari sekadar merasa sedih selama beberapa hari; itu terus-menerus, Depresi klinis berbeda dari perasaan “sedih” atau “sedih” yang dialami orang saat melewati situasi sulit.

MDD tidak disebabkan oleh satu peristiwa atau pengalaman; melainkan diduga disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, psikologis, dan sosial. MDD dapat diobati, dan ada banyak perawatan efektif yang tersedia. Dengan pengobatan, kebanyakan orang dengan MDD dapat memperbaiki gejalanya dan menjalani kehidupan yang produktif.

Apa itu Gangguan Distimik?

Dysthymic Disorder, juga dikenal sebagai Persistent Depressive Disorder, adalah bentuk depresi jangka panjang. Sementara orang dengan Gangguan Dysthymic mungkin mengalami periode remisi, gangguan ini ditandai dengan suasana hati yang rendah yang berlangsung setidaknya selama dua tahun.

Gangguan Dysthymic dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk perasaan sedih, putus asa, dan tidak berharga. Orang dengan Dysthymic Disorder juga dapat kehilangan minat pada aktivitas yang pernah mereka nikmati, sulit berkonsentrasi, dan mengalami perubahan nafsu makan atau pola tidur.

Jika Anda berpikir Anda mungkin menderita Dysthymic Disorder, penting untuk berbicara dengan ahli kesehatan mental. Dengan pengobatan, orang dengan Dysthymic Disorder dapat mengelola gejalanya dan hidup sehat dan produktif.

Perbedaan antara MDD dan Gangguan Dysthymic

MDD dan Dysthymic Disorder adalah dua jenis depresi yang paling umum. MDD, atau Major Depressive Disorder, ditandai dengan perasaan sedih, tidak berharga, dan putus asa yang parah dan terus-menerus.

  • MDD juga dapat menyebabkan hilangnya minat pada aktivitas yang pernah dinikmati, Kelelahan, sulit berkonsentrasi, dan perubahan nafsu makan.
  • MDD biasanya berlangsung setidaknya selama dua minggu. Dysthymic Disorder, di sisi lain, adalah bentuk depresi yang tidak terlalu parah tetapi lebih kronis.
  • Orang dengan Gangguan Dysthymic mungkin tidak mengalami intensitas gejala yang sama dengan penderita MDD, tetapi mereka mungkin merasa tidak bahagia atau sedih terus-menerus selama bertahun-tahun.

Akibatnya, Gangguan Dysthymic bisa lebih sulit untuk didiagnosis dan diobati. Namun, MDD dan Dysthymic Disorder dapat diobati secara efektif dengan pengobatan, terapi, dan perubahan gaya hidup. Jika Anda merasa menderita MDD atau Dysthymic Disorder, penting untuk mencari bantuan profesional.

Kesimpulan

Gangguan distimik adalah bentuk depresi yang tidak terlalu parah, tetapi kronis. Ini bisa sulit untuk didiagnosis karena gejalanya tidak sejelas gejala gangguan depresi mayor (MDD). Namun, dysthymia tidak boleh diabaikan karena dapat menyebabkan masalah kesehatan mental yang lebih serius jika tidak ditangani. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang berjuang melawan distimia, carilah bantuan dari ahli kesehatan mental.