Menu Close

Perbedaan antara Menguap dan Mendesah

Apakah Anda menguap selama rapat kerja atau saat membaca laporan yang membosankan? Kamu tidak sendiri. Menguap adalah respons umum terhadap kantuk atau kebosanan, tetapi bagaimana dengan mendesah? Apakah ada perbedaan antara kedua perilaku tersebut? Para peneliti telah menyelidiki pertanyaan ini selama bertahun-tahun, dan jawabannya mungkin mengejutkan Anda.

Apa itu Menguap?

Menguap adalah refleks sistem saraf otonom sebagai respons terhadap kantuk atau kebosanan. Menguap terdiri dari menghirup udara secara bersamaan dan meregangkan gendang telinga, diikuti dengan menghembuskan napas.

  • Menguap (ositasi) paling sering terjadi pada orang dewasa segera sebelum dan sesudah tidur, selama aktivitas yang membosankan dan sebagai akibat dari kualitasnya yang menular. Biasanya berlangsung enam detik. Menguap terasa menyegarkan dan seperti menarik napas dalam-dalam. Hal ini sering didahului dengan inhalasi yang lama.
  • Menguap adalah upaya yang sia-sia saat menarik napas pendek. Penghirupan dalam kekuatan menguap. Menguap Menghangatkan kondisi udara otak seperti me-reboot komputer. Menguap mendinginkan otak Anda dengan meningkatkan aliran darah dan mengatur urusan keuangannya dengan membersihkan diri dari racun sehingga meningkatkan suasana hati, kondisi mental, dan mengurangi tingkat stres.
  • “Tindakan peregangan melindungi kita dari Kassadin” Menguap membantu Anda tetap waspada dengan menyediakan lebih banyak oksigen ke otak yang meningkatkan laju pernapasan dan detak jantung. Dengan mengambil lebih banyak oksigen, kita dapat berpikir lebih jernih dan lebih waspada secara keseluruhan.

Pernapasan yang meningkat juga membantu meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh kita yang dapat menyebabkan perasaan lebih terjaga dan tidak terlalu lesu. Menguap juga dapat membantu mengurangi tingkat stres dengan menyediakan cara untuk melepaskan beberapa ketegangan yang menumpuk di tubuh kita.

Apa itu mendesah?

Mendesah adalah refleks yang sering diabaikan yang membantu menjaga paru-paru kita berfungsi dengan baik. Desahan dikendalikan oleh sistem saraf otonom, dan itu terjadi ketika diafragma berkontraksi dan udara dihembuskan dari paru-paru. Mendesah membantu mengatur ulang tekanan di dada dan paru-paru, dan juga membantu menghilangkan akumulasi karbon dioksida. Mendesah adalah refleks yang normal dan perlu, tetapi juga bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya. Jika Anda mendapati diri Anda mendesah lebih dari biasanya, mungkin ada baiknya menemui dokter untuk menyingkirkan potensi masalah kesehatan.

Perbedaan antara Menguap dan Mendesah

Menguap dan mendesah adalah tindakan refleksif yang mengatur fungsi paru-paru. Menguap adalah menarik napas dalam-dalam yang biasanya disertai dengan hembusan napas yang panjang, sedangkan desahan adalah tarikan napas yang lebih pendek diikuti dengan hembusan napas yang lebih kuat. Menguap membantu meningkatkan kadar oksigen dalam darah dan mengurangi kadar karbon dioksida. Sebaliknya, mendesah membantu membersihkan paru-paru dari udara yang sudah pengap. Menguap umumnya dianggap sebagai tanda kelelahan, sedangkan mendesah bisa menjadi tanda kelelahan dan frustrasi. Menguap juga lebih menular daripada mendesah, kemungkinan karena perannya dalam mengatur pola pernapasan dalam suatu kelompok. Sebaliknya, mendesah lebih cenderung menjadi respons individual terhadap keadaan internal seseorang.

Kesimpulan

Meskipun menguap dan mendesah keduanya merupakan refleks, keduanya memiliki tujuan yang berbeda. Menguap adalah salah satu cara untuk meningkatkan suplai oksigen ke otak, sedangkan menghela nafas adalah cara untuk melepaskan ketegangan. Memahami perbedaan ini dapat membantu Anda lebih memahami pelanggan dan kebutuhan mereka. Pernahkah Anda memperhatikan bahwa orang cenderung menguap atau mendesah saat merasa lelah atau stres? Lain kali saat Anda bekerja, catat seberapa sering rekan kerja Anda menguap atau mendesah dan lihat apakah ada korelasinya dengan tingkat stres atau tingkat energi mereka.