Menu Close

Perbedaan antara Mikroevolusi dan Makroevolusi

Banyak orang berpikir bahwa mikroevolusi dan makroevolusi adalah hal yang sama, padahal keduanya memiliki perbedaan yang besar. Mikroevolusi hanyalah perubahan frekuensi alel dari waktu ke waktu dalam suatu populasi, sedangkan evolusi makro adalah perubahan frekuensi alel dari waktu ke waktu di antara populasi. Artinya, evolusi mikro hanya dapat terjadi dalam satu spesies, sedangkan evolusi makro dapat terjadi di antara spesies yang berbeda. Memahami perbedaan antara kedua konsep ini penting jika Anda ingin memahami cara kerja evolusi dalam skala yang lebih besar.

Apa itu Mikroevolusi?

Mikroevolusi adalah perubahan frekuensi alel populasi dari waktu ke waktu. Ini dapat disebabkan oleh beberapa hal berbeda, termasuk seleksi alam, penyimpangan genetik, dan mutasi. Perubahan mikroevolusi dapat mengakibatkan terbentuknya spesies baru, serta menyebabkan spesies yang ada menjadi punah. Studi tentang mikroevolusi penting untuk memahami bagaimana populasi berubah dari waktu ke waktu, dan bagaimana perubahan ini dapat berdampak pada lingkungan. Perubahan mikroevolusi dapat berdampak besar pada ekosistem, jadi sangat penting untuk memantau perubahan ini untuk melindungi keanekaragaman hayati.

Apa itu Makroevolusi?

Makroevolusi didefinisikan sebagai setiap perubahan evolusioner yang terjadi pada atau di atas tingkat spesies. Ini berarti bahwa perubahan makroevolusi dapat mencakup apa saja mulai dari pembentukan spesies baru hingga evolusi rancangan tubuh baru. Perubahan makroevolusi biasanya dianggap langka, tetapi studi terbaru menunjukkan bahwa mereka mungkin sebenarnya cukup umum. Salah satu cara untuk mengukur frekuensi peristiwa makroevolusi adalah dengan melihat kecepatan munculnya alel baru. Alel adalah bentuk alternatif dari gen, dan mereka dapat menyediakan bahan mentah untuk evolusi.

Alel baru dapat muncul melalui mutasi, dan dapat menyebar ke seluruh populasi jika memberikan keuntungan kebugaran. Studi yang mengamati tingkat pembentukan alel menunjukkan bahwa perubahan makroevolusi mungkin lebih umum daripada yang diperkirakan sebelumnya. Penelitian ini memberikan perspektif baru yang penting tentang evolusi, dan berimplikasi pada pemahaman kita tentang sejarah kehidupan di Bumi.

Perbedaan antara Mikroevolusi dan Makroevolusi

Mikroevolusi adalah perubahan frekuensi alel dalam suatu populasi dari waktu ke waktu. Ini berarti bahwa seiring berlalunya generasi, mungkin ada pergeseran dalam proporsi relatif alel yang berbeda. Mikroevolusi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti seleksi alam, pergeseran genetik, dan mutasi.

  • Makroevolusi, di sisi lain, adalah perubahan frekuensi alel populasi selama beberapa generasi. Hal ini mengakibatkan munculnya spesies baru atau punahnya spesies yang sudah ada. Perubahan makroevolusi biasanya jauh lebih lambat daripada mikroevolusi, dan cenderung terakumulasi seiring waktu.
  • Salah satu mekanisme makroevolusi yang paling penting adalah seleksi alam. Seleksi alam dapat menyebabkan perubahan sifat-sifat suatu populasi yang membuatnya lebih beradaptasi dengan lingkungannya. Perubahan ini pada akhirnya dapat mengarah pada pembentukan spesies baru.
  • Mikroevolusi dan makroevolusi adalah dua proses yang sangat berbeda yang memiliki efek berbeda pada evolusi suatu populasi. Evolusi mikro dapat menyebabkan perubahan frekuensi alelik suatu populasi, tetapi perubahan ini biasanya kecil dan bertahap. Makroevolusi, sebaliknya, dapat menghasilkan perubahan yang jauh lebih signifikan, seperti munculnya spesies baru.

Kesimpulan

Jadi, apa perbedaan antara evolusi mikro dan evolusi makro? Mikroevolusi mengacu pada sedikit perubahan frekuensi alel dalam suatu populasi dari waktu ke waktu, sedangkan makroevolusi mengacu pada perubahan skala besar dalam susunan genetik populasi. Perbedaan utama antara kedua jenis evolusi ini adalah bahwa perubahan makroevolusi dapat dijelaskan melalui seleksi alam dan penyimpangan genetik, sedangkan perubahan makroevolusi tidak dapat dijelaskan. Para ilmuwan telah mengamati evolusi mikro dan makroevolusi yang terjadi di alam, memberikan bukti kuat bagi teori evolusi melalui seleksi alam.