Menu Close

Perbedaan antara Realisme Klasik dan Neorealisme

Sejak akhir Perang Dunia II, telah terjadi perdebatan antara dua aliran pemikiran utama dalam teori hubungan internasional – realisme klasik dan neorealisme. Meskipun kedua teori tersebut memiliki beberapa kesamaan, ada perbedaan utama yang membedakan keduanya. Dalam posting blog ini, kita akan mengeksplorasi perbedaan utama antara kedua teori ini.

Apa itu Realisme Klasik?

Realisme Klasik adalah aliran pemikiran dalam ilmu sosial yang berpendapat bahwa manusia pada dasarnya adalah makhluk rasional dan dimungkinkan untuk mengembangkan pengetahuan objektif tentang mereka.

  • Kaum Realis Klasik berpendapat bahwa studi politik harus terutama berkaitan dengan pemahaman dan penjelasan perilaku aktor politik, bukan dengan resep solusi untuk masalah atau menawarkan evaluasi kebijakan normatif.
  • Pendekatan ini berakar pada karya para pemikir seperti Aristoteles, Thomas Hobbes, dan John Locke, yang semuanya berpendapat bahwa manusia diatur oleh akal dan bahwa adalah mungkin untuk mengembangkan pengetahuan yang valid dan dapat diandalkan tentang perilaku mereka.
  • Realisme Klasik terus memberikan pengaruh yang signifikan pada studi politik, meskipun ditentang oleh aliran pemikiran lain seperti Teori Kritis dan Post-strukturalisme.

Apa itu Neorealisme?

  • Neorealisme adalah gaya pembuatan film yang muncul setelah Perang Dunia II. Mengambil inspirasi dari tradisi dokumenter, pembuat film Neorealis berusaha menangkap realitas kehidupan sehari-hari di Italia pascaperang.
  • Neorealisme dicirikan oleh fokus pada protagonis kelas pekerja, pengaturan naturalistik, dan teknik improvisasi. Pendekatan pembuatan film ini muncul berlawanan dengan estetika yang sangat bergaya dari mitra Neorealisme Italia, Neorealisme Italia.
  • Film-film neorealis sering membahas tema kemiskinan, keterasingan sosial, dan keputusasaan. Namun, mereka juga menyampaikan harapan dan ketahanan dalam menghadapi kesulitan. Di antara pembuat film Neorealis yang paling berpengaruh adalah Roberto Rossellini, Vittorio De Sica, dan Luchino Visconti. Neorealisme berdampak besar pada generasi pembuat film berikutnya, baik di Italia maupun di luar negeri.

Perbedaan antara Realisme Klasik dan Neorealisme

Realisme Klasik dan Neorealisme adalah dua filosofi yang berfokus pada studi hubungan internasional. Realisme Klasik adalah tradisi yang berasal dari karya pemikir seperti Thucydides dan Machiavelli, yang percaya bahwa negara digerakkan oleh kekuasaan dan kepentingan pribadi.

  • Neorealisme, di sisi lain, adalah pendekatan yang lebih modern yang muncul setelah Perang Dunia II. Dibutuhkan pendekatan ilmiah untuk mempelajari hubungan internasional dan berpendapat bahwa negara terutama dimotivasi oleh keinginan untuk menjaga keamanan mereka.
  • Baik Realisme Klasik maupun Neorealisme sangat berpengaruh dalam membentuk pemahaman kita tentang politik internasional. Namun, mereka berbeda dalam pendekatan dan asumsi mereka.
  • Realisme Klasik berfokus pada tindakan masing-masing negara, sedangkan Neorealisme menekankan peran struktur dalam membentuk perilaku negara. Realis Klasik juga cenderung meremehkan pentingnya etika, sedangkan Neorealis cenderung lebih netral nilai. Akibatnya, kedua filosofi ini menawarkan lensa yang berbeda untuk memahami dunia politik internasional.

Kesimpulan

Realisme klasik percaya bahwa negara adalah aktor rasional dengan kepentingan tetap, sedangkan neorealisme melihat negara dimotivasi oleh ketidakamanan dan kebutuhannya untuk bertahan hidup. Dalam hubungan internasional, realisme klasik berfokus pada kekuatan militer dan ekonomi, sedangkan neorealisme lebih memperhatikan kekuatan sosial dan distribusi kekuatan. Terakhir, realisme klasik cenderung optimis tentang sifat manusia dan kerja sama internasional, sedangkan neorealisme jauh lebih pesimis.