Menu Close

7 Perbedaan Glikolisis dan Glukoneogenesis

Glikolisis dan glukoneogenesis adalah dua jalur metabolik yang terlibat dalam metabolisme glukosa dalam tubuh.

Perbedaan dari keduanya adalah jalur metabolik yang berbeda dan memiliki tujuan yang berlawanan. Glikolisis menghasilkan energi dari glukosa, sementara glukoneogenesis memproduksi glukosa dari sumber-sumber non-glukosa.

Apa Itu Glikolisis?

Glikolisis adalah jalur metabolik yang terjadi di sitoplasma sel, yang mengubah glukosa menjadi piruvat melalui serangkaian reaksi kimia. Proses ini merupakan tahap awal dalam metabolisme glukosa dan merupakan salah satu jalur utama untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP dalam sel.

Glikolisis terdiri dari sepuluh langkah reaksi enzimatik yang melibatkan berbagai enzim spesifik. Langkah-langkah ini dapat dibagi menjadi dua fase utama: fase preparatif dan fase penghasil ATP.

Fase Preparatif:

  1. Fosforilasi Glukosa: Glukosa, sejenis gula, dimasukkan ke dalam jalur glikolisis dengan bantuan enzim heksokinase atau glukokinase, yang mengfosforilasi glukosa menjadi glukosa-6-fosfat.
  2. Isomerisasi: Glukosa-6-fosfat kemudian diisomerisasi menjadi fruktosa-6-fosfat melalui aksi enzim fosfoheksoisomerase.
  3. Fosforilasi Fruktosa-6-fosfat: Fruktosa-6-fosfat kemudian diubah menjadi fruktosa-1,6-bisfosfat melalui fosforilasi oleh enzim fosfofruktokinase (PFK).

Fase Penghasil ATP:
4. Pemecahan Fruktosa-1,6-bisfosfat: Fruktosa-1,6-bisfosfat terpecah menjadi dua molekul tiga karbon, yaitu dihidroksiaseton fosfat (DHAP) dan 3-fosfogliserat, melalui aksi enzim aldolase.
5. Interkonversi DHAP dan 3-fosfogliserat: DHAP diubah menjadi 3-fosfogliserat melalui enzim triosa fosfat isomerase.
6. Fosforilasi Substrat: 3-fosfogliserat dan DHAP kemudian mengalami reaksi fosforilasi substrat, di mana mereka diubah menjadi 1,3-bisfosfogliserat melalui aksi enzim glikeraldehida-3-fosfat dehidrogenase. Pada saat ini, NAD+ reduksi menjadi NADH.
7. Fosforilasi 1,3-bisfosfogliserat: 1,3-bisfosfogliserat kemudian mengalami reaksi fosforilasi, diubah menjadi 3-fosfogliserat melalui aksi enzim fosfoglisero kinase (PGK). Pada saat ini, ADP diubah menjadi ATP.

Langkah selanjutnya dalam glikolisis melibatkan perubahan 3-fosfogliserat menjadi asam piruvat melalui beberapa reaksi, yang menghasilkan ATP tambahan melalui fosforilasi substrat dan transfer fosfat. Pada akhirnya, hasil akhir glikolisis adalah dua molekul piruvat, sedangkan ATP dan NADH telah dihasilkan sebagai produk samping.

Piruvat yang dihasilkan dari glikolisis dapat masuk ke dalam jalur metabolik lain, seperti siklus asam sitrat (siklus Krebs) atau dapat diubah menjadi laktat dalam kondisi anaerobik. Glikolisis merupakan jalur metabolik yang penting karena menyediakan energi dalam bentuk ATP dan juga memberikan prekursor metabolik untuk sintesis biomolekul lainnya.

Apa Itu Glukoneogenesis?

Glukoneogenesis adalah proses metabolik di mana molekul-molekul non-glukosa, seperti asam amino atau senyawa intermediat lainnya, dikonversi menjadi glukosa. Secara harfiah, “glukoneogenesis” berarti “pembentukan glukosa baru”. Jalur ini terjadi terutama dalam hati dan dalam tingkat yang lebih kecil di ginjal.

Glukoneogenesis terjadi saat tubuh membutuhkan pasokan glukosa tambahan, misalnya saat kadar glukosa dalam darah (gula darah) rendah, seperti saat puasa atau saat berolahraga intensitas tinggi. Proses ini terjadi sebagai respons terhadap kebutuhan energi glukosa oleh otak, sistem saraf pusat, dan beberapa jaringan lain yang membutuhkan glukosa sebagai sumber energi utama.

Glukoneogenesis melibatkan serangkaian reaksi yang membalikkan langkah-langkah glikolisis. Beberapa langkah kunci dalam glukoneogenesis melibatkan enzim-enzim spesifik seperti piruvat karboksilase, fosfoenolpiruvat karboksikinase (PEPCK), dan fruktosa-1,6-bisfosfatase.

Dalam glukoneogenesis, beberapa senyawa non-glukosa, seperti asam amino alanin atau asam laktat, diubah menjadi piruvat atau senyawa intermediat lainnya. Piruvat kemudian dikonversi menjadi fosfoenolpiruvat (PEP), yang melalui serangkaian reaksi kemudian diubah menjadi glukosa. Beberapa langkah dalam glukoneogenesis memerlukan energi dalam bentuk ATP dan juga melibatkan enzim dan koenzim yang berbeda dari langkah-langkah glikolisis.

Glukoneogenesis adalah mekanisme penting untuk mempertahankan homeostasis glukosa dalam tubuh, terutama saat glukosa diet tidak tersedia atau terbatas. Proses ini memungkinkan tubuh untuk memproduksi glukosa sendiri dari sumber-sumber alternatif, memastikan pasokan energi yang cukup untuk fungsi-fungsi vital dalam kondisi puasa atau keadaan tertentu.

Apa Persamaan Glikolisis dan Glukoneogenesis?

Glikolisis dan glukoneogenesis adalah dua jalur metabolik yang terlibat dalam metabolisme glukosa dalam tubuh. Meskipun keduanya memiliki tujuan yang berlawanan, yaitu glikolisis menghasilkan energi dari glukosa, sedangkan glukoneogenesis menghasilkan glukosa dari sumber-sumber non-glukosa, terdapat beberapa persamaan antara keduanya:

  1. Reaksi invers: Banyak langkah dalam glukoneogenesis adalah reaksi yang membalik langkah-langkah glikolisis. Misalnya, langkah pemecahan fruktosa-1,6-bisfosfat menjadi fruktosa-6-fosfat dan fosfat, yang dilakukan oleh enzim fruktosa-1,6-bisfosfatase dalam glukoneogenesis, adalah kebalikan dari langkah penggabungan yang dilakukan oleh enzim fosfofruktokinase dalam glikolisis.
  2. Penggunaan beberapa enzim yang sama: Beberapa enzim yang terlibat dalam reaksi glikolisis juga terlibat dalam reaksi glukoneogenesis. Contohnya, enzim enolase, yang mengkatalisis konversi 2-fosfogliserat menjadi fosfoenolpiruvat dalam glikolisis, juga terlibat dalam glukoneogenesis dalam langkah yang berlawanan.
  3. Ketergantungan pada substrat dan koenzim yang sama: Baik glikolisis maupun glukoneogenesis bergantung pada substrat dan koenzim yang sama. Misalnya, glikolisis memanfaatkan glukosa sebagai substrat utama, sedangkan glukoneogenesis menggunakan asam amino, laktat, atau senyawa intermediat lainnya sebagai substrat untuk menghasilkan glukosa.
  4. Regulasi hormon yang serupa: Glikolisis dan glukoneogenesis dipengaruhi oleh hormon yang sama, seperti insulin dan glukagon. Insulin merangsang glikolisis dan menghambat glukoneogenesis, sementara glukagon merangsang glukoneogenesis dan menghambat glikolisis.

Meskipun terdapat persamaan ini, penting untuk dicatat bahwa secara keseluruhan, glikolisis dan glukoneogenesis adalah jalur metabolik yang berbeda dan memiliki tujuan yang berlawanan. Glikolisis menghasilkan energi dari glukosa, sementara glukoneogenesis memproduksi glukosa dari sumber-sumber non-glukosa.

Apa Perbedaan Glikolisis dan Glukoneogenesis?

Glikolisis dan glukoneogenesis adalah dua jalur metabolik yang berbeda dalam metabolisme glukosa. Berikut adalah perbedaan utama antara glikolisis dan glukoneogenesis:

  1. Arah Reaksi: Glikolisis mengubah glukosa menjadi piruvat, sementara glukoneogenesis mengubah senyawa non-glukosa menjadi glukosa.
  2. Fungsi Biologis: Glikolisis berperan dalam menghasilkan energi dalam bentuk ATP dan metabolit penting untuk jalur-jalur metabolik lainnya. Glukoneogenesis berperan dalam memproduksi glukosa, terutama saat glukosa dari sumber eksternal tidak tersedia, untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh.
  3. Tempat Terjadinya: Glikolisis terjadi di sitoplasma sel dalam hampir semua jenis sel, sementara glukoneogenesis terutama terjadi di hati dan dalam tingkat yang lebih kecil di ginjal.
  4. Stimulus Regulasi: Glikolisis diatur oleh faktor-faktor seperti tingkat glukosa darah, insulin, dan ADP/ATP ratio. Glukoneogenesis diatur oleh faktor-faktor seperti tingkat glukosa darah, glukagon, kortisol, dan hormon tiroid.
  5. Substrat: Glikolisis menggunakan glukosa sebagai substrat utama, sedangkan glukoneogenesis menggunakan senyawa non-glukosa, seperti asam amino, laktat, atau senyawa intermediat lainnya, sebagai substrat.
  6. Ketergantungan Oksigen: Glikolisis dapat terjadi baik dalam kondisi aerobik (dengan oksigen) maupun anaerobik (tanpa oksigen), sementara glukoneogenesis lebih bergantung pada kondisi aerobik karena beberapa langkahnya memerlukan oksigen sebagai substrat atau koenzim.
  7. Lokasi Enzim: Beberapa enzim yang terlibat dalam glikolisis dan glukoneogenesis berlokasi di tempat yang berbeda dalam sel. Misalnya, enzim enolase dalam glikolisis terlokalisasi di sitoplasma, sedangkan dalam glukoneogenesis, enzim ini terlokalisasi di mitokondria.

Meskipun ada beberapa perbedaan ini, penting untuk diingat bahwa glikolisis dan glukoneogenesis saling terkait dan dapat saling mempengaruhi. Kondisi fisiologis dan kebutuhan tubuh akan mempengaruhi aktivitas relatif dari kedua jalur ini untuk mempertahankan homeostasis glukosa dalam tubuh.