Menu Close

7 Perbedaan Ribosom Prokariotik dan Eukariotik

Ribosom prokariotik dan eukariotik adalah struktur seluler yang berperan penting dalam sintesis protein. Meskipun keduanya memiliki fungsi yang serupa sebagai tempat terjadinya translasi, terdapat perbedaan signifikan dalam ukuran, komposisi subunit, lokasi, sensitivitas terhadap antibiotik, kecepatan translasi, keberadaan kompartementalisasi, dan keterkaitan dengan DNA.

Ribosom prokariotik memiliki ukuran 70S dengan subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S), sedangkan ribosom eukariotik memiliki ukuran 80S dengan subunit kecil (40S) dan subunit besar (60S). Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam kompleksitas struktural dan mekanisme translasi antara organisme prokariota dan eukariota.

Tabel Perbandingan Ribosom Prokariotik dan Eukariotik

Berikut adalah tabel perbandingan antara ribosom prokariotik dan eukariotik:

Fitur

Ribosom Prokariotik

Ribosom Eukariotik

Ukuran

70S

80S

Subunit

Subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S)

Subunit kecil (40S) dan subunit besar (60S)

Lokasi

Sitoplasma bebas

Sitoplasma dan terikat pada retikulum endoplasma kasar (REK)

Sensitivitas Antibiotik

Rentan terhadap antibiotik spesifik prokariotik

Lebih tahan terhadap antibiotik spesifik prokariotik

Kecepatan Translasi

Cenderung lebih cepat

Lebih lambat

Keberadaan Kompartemen

Tidak terkait dengan membran

Terkait dengan membran REK

Keterkaitan dengan DNA

Sintesis protein dapat dimulai sebelum transkripsi DNA selesai, bisa ada polisistronik mRNA

Sintesis protein setelah transkripsi selesai, umumnya monosistronik mRNA

Apa Itu Ribosom Prokariotik?

Ribosom prokariotik adalah struktur seluler yang terdapat pada organisme prokariota, seperti bakteri dan arkea. Ribosom adalah tempat terjadinya sintesis protein dalam sel.

Ribosom prokariotik terdiri dari dua subunit, yaitu subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S), yang bergabung membentuk ribosom lengkap dengan ukuran 70S. Angka 70S mengacu pada laju sedimentasi ribosom saat dipisahkan dalam sentrifugasi, yang merupakan karakteristik khas ribosom prokariotik.

Setiap subunit ribosom prokariotik terdiri dari molekul RNA ribosom (rRNA) dan protein ribosom. rRNA berfungsi sebagai kerangka struktural dan katalisator dalam sintesis protein. Protein ribosom, yang terdiri dari beberapa jenis protein yang berbeda, berperan dalam mempertahankan struktur ribosom dan membantu dalam pembentukan kompleks translasi yang efisien.

Ribosom prokariotik berfungsi dalam proses translasi, yaitu pembentukan rantai polipeptida berdasarkan urutan mRNA (RNA pengode) yang ditranskripsi dari DNA. Selama translasi, ribosom membaca urutan kodon pada mRNA dan mengaitkan asam amino yang sesuai untuk membentuk rantai polipeptida. Proses ini melibatkan interaksi antara ribosom, mRNA, tRNA (RNA transfer), dan faktor translasi.

Ribosom prokariotik memiliki perbedaan struktural dan komponen dengan ribosom eukariotik, yang terdapat dalam sel eukariota (misalnya, manusia, hewan, dan tumbuhan). Perbedaan ini memungkinkan pengembangan antibiotik yang dapat mengganggu fungsi ribosom prokariotik tanpa mengganggu ribosom eukariotik, yang memainkan peran penting dalam pengobatan infeksi bakteri.

Apa Itu Ribosom Eukariotik?

Ribosom eukariotik adalah struktur seluler yang terdapat pada organisme eukariota, seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan fungi (jamur). Ribosom adalah tempat terjadinya sintesis protein dalam sel.

Ribosom eukariotik memiliki dua jenis, yaitu ribosom sitoplasma dan ribosom terikat pada retikulum endoplasma kasar (REK). Ribosom sitoplasma terletak bebas di sitoplasma sel eukariotik, sementara ribosom terikat pada REK melekat pada permukaan luar retikulum endoplasma kasar. Kedua jenis ribosom ini memiliki struktur dan fungsi yang serupa.

Ribosom eukariotik terdiri dari dua subunit, yaitu subunit kecil (40S) dan subunit besar (60S), yang bergabung membentuk ribosom lengkap dengan ukuran 80S. Angka 80S mengacu pada laju sedimentasi ribosom saat dipisahkan dalam sentrifugasi, yang merupakan karakteristik khas ribosom eukariotik.

Setiap subunit ribosom eukariotik terdiri dari molekul RNA ribosom (rRNA) dan protein ribosom. rRNA berfungsi sebagai kerangka struktural dan katalisator dalam sintesis protein. Protein ribosom, yang terdiri dari banyak jenis protein yang berbeda, berperan dalam mempertahankan struktur ribosom dan membantu dalam pembentukan kompleks translasi yang efisien.

Ribosom eukariotik berfungsi dalam proses translasi, yaitu pembentukan rantai polipeptida berdasarkan urutan mRNA (RNA pengode) yang ditranskripsi dari DNA. Selama translasi, ribosom membaca urutan kodon pada mRNA dan mengaitkan asam amino yang sesuai untuk membentuk rantai polipeptida. Proses ini melibatkan interaksi antara ribosom, mRNA, tRNA (RNA transfer), dan faktor translasi.

Meskipun ribosom eukariotik memiliki kesamaan dasar dengan ribosom prokariotik, ada perbedaan struktural dan komponen antara keduanya. Perbedaan ini memungkinkan pengembangan antibiotik yang dapat mengganggu fungsi ribosom prokariotik tanpa mengganggu ribosom eukariotik, yang memainkan peran penting dalam pengobatan infeksi bakteri.

Apa Persamaan Ribosom Prokariotik dan Eukariotik?

Meskipun ribosom prokariotik dan eukariotik memiliki beberapa perbedaan, ada juga beberapa persamaan dalam hal fungsi dan struktur dasar, di antaranya:

  1. Fungsi Sintesis Protein: Baik ribosom prokariotik maupun eukariotik berfungsi sebagai tempat terjadinya sintesis protein dalam sel. Keduanya terlibat dalam proses translasi, di mana mereka membaca urutan kodon pada mRNA dan mengaitkan asam amino yang sesuai untuk membentuk rantai polipeptida.
  2. Struktur Subunit: Keduanya terdiri dari dua subunit yang bergabung membentuk ribosom lengkap. Pada ribosom prokariotik, subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S) bergabung menjadi ribosom 70S. Pada ribosom eukariotik, subunit kecil (40S) dan subunit besar (60S) bergabung membentuk ribosom 80S.
  3. Komponen RNA dan Protein: Keduanya terdiri dari molekul RNA ribosom (rRNA) dan protein ribosom. rRNA berfungsi sebagai kerangka struktural dan katalisator dalam sintesis protein, sementara protein ribosom membantu mempertahankan struktur ribosom dan membantu dalam pembentukan kompleks translasi yang efisien.
  4. Proses Translasi: Baik ribosom prokariotik maupun eukariotik terlibat dalam proses translasi, yaitu pembentukan rantai polipeptida berdasarkan urutan mRNA yang ditranskripsi dari DNA. Selama proses translasi, ribosom berinteraksi dengan mRNA, tRNA, dan faktor translasi untuk menghasilkan protein.

Meskipun ada beberapa persamaan ini, perbedaan struktural dan komponen antara ribosom prokariotik dan eukariotik mempengaruhi interaksi dengan komponen seluler lainnya dan memungkinkan pengembangan antibiotik yang spesifik untuk mengganggu ribosom prokariotik tanpa mengganggu ribosom eukariotik.

Apa Perbedaan Ribosom Prokariotik dan Eukariotik?

Berikut adalah beberapa perbedaan antara ribosom prokariotik dan eukariotik:

  1. Ukuran: Ribosom prokariotik memiliki ukuran 70S, sedangkan ribosom eukariotik memiliki ukuran 80S. Perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam struktur dan komposisi subunit ribosom antara kedua tipe organisme.
  2. Komposisi Subunit: Ribosom prokariotik terdiri dari subunit kecil (30S) dan subunit besar (50S), sedangkan ribosom eukariotik terdiri dari subunit kecil (40S) dan subunit besar (60S). Perbedaan ini mengindikasikan adanya variasi dalam komposisi protein dan rRNA antara ribosom prokariotik dan eukariotik.
  3. Lokasi: Ribosom prokariotik terletak secara bebas dalam sitoplasma sel prokariotik. Di sisi lain, ribosom eukariotik dapat ditemukan baik di sitoplasma (ribosom sitoplasma) maupun terikat pada retikulum endoplasma kasar (ribosom terikat pada REK).
  4. Sensitivitas terhadap Antibiotik: Ribosom prokariotik dan eukariotik memiliki perbedaan struktural yang memungkinkan pengembangan antibiotik yang bersifat spesifik terhadap ribosom prokariotik. Antibiotik ini dapat mengganggu fungsi ribosom prokariotik tanpa mengganggu ribosom eukariotik, yang merupakan dasar penggunaan antibiotik dalam pengobatan infeksi bakteri.
  5. Kecepatan Translasi: Ribosom prokariotik cenderung melakukan translasi (sintesis protein) dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan ribosom eukariotik. Ini disebabkan oleh perbedaan dalam mekanisme translasi dan faktor translasi yang terlibat.
  6. Keberadaan Kompartementalisasi: Ribosom eukariotik terkait dengan membran retikulum endoplasma kasar (REK), yang memungkinkan terjadinya kompartementalisasi dalam sintesis protein. Di sisi lain, ribosom prokariotik tidak terkait dengan membran dan sintesis protein terjadi secara bebas dalam sitoplasma.
  7. Keterkaitan dengan DNA: Pada ribosom prokariotik, sintesis protein dapat dimulai sebelum transkripsi DNA selesai. Hal ini memungkinkan adanya polisistronik mRNA, yang berarti beberapa gen dapat diekspresikan bersamaan dalam satu molekul mRNA. Pada ribosom eukariotik, sintesis protein terjadi setelah transkripsi mRNA selesai, dan setiap mRNA umumnya mengkodekan satu gen tunggal (monosistronik).

Perbedaan-perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam kompleksitas dan struktur seluler antara organisme prokariota dan eukariota.