Menu Close

Perbedaan Antara Otak Manusia dan Domba (Dengan Tabel)

Perbedaan Antara Otak Manusia dan Domba (Dengan Tabel)

Otak adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh. Itu mengontrol gerakan, sensasi, pengaturan berbagai aktivitas dan fungsi tubuh kita. Tanpa dia, apa pun yang kita lakukan hari ini, itu tidak mungkin.

Meskipun struktur dasar dan bentuk otak serupa pada semua mamalia, ada banyak perbedaan pada otak hewan yang berbeda. Otak manusia dan domba sangat mirip, tetapi memiliki beberapa perbedaan utama di antara keduanya.

Perbedaan antara otak manusia dan domba terletak pada ukuran dan bentuknya. Sementara otak manusia lebih besar dan bulat, otak domba lebih kecil dan memanjang. Otak manusia memiliki berat sekitar 1.300 hingga 1.400 gram, sedangkan otak domba memiliki berat sekitar 140 gram. Otak domba beratnya sepersepuluh dari otak manusia.

Otak manusia panjangnya 15 sentimeter, dan otak domba hanya sekitar sepertiga panjangnya. Keduanya memiliki tiga divisi, yaitu otak besar, otak kecil, dan batang otak. Otak kecil dan batang otak terletak di belakang otak domba karena mereka memiliki tulang belakang horizontal. Sementara mereka terletak di bawah otak manusia, mereka memiliki duri vertikal dan berdiri tegak.

Tabel perbandingan antara otak manusia dan domba

Parameter Perbandingan

Otak manusia

otak domba

Dimensi

Otak manusia lebih besar dan lebih berat.

Otak domba lebih kecil dan lebih ringan.

Perkembangan lobus penciuman

Otak manusia memiliki lobus penciuman yang kurang berkembang.

Otak domba memiliki lobus penciuman yang lebih berkembang.

Membentuk

Otak manusia itu bulat.

Otak domba memanjang.

Ukuran lobus frontal

Otak manusia memiliki lobus frontal yang besar.

Otak domba memiliki lobus frontal yang relatif lebih kecil.

Kompleksitas

Otak manusia lebih kompleks, dan ini membantu mereka melakukan fungsi tertentu yang tidak bisa dilakukan oleh hewan lain.

Otak domba kurang kompleks dan hanya membantu mereka melakukan fungsi dasar seperti makan, minum, berjalan, dll.

Kelenjar pineal

Manusia memiliki kelenjar pineal yang lebih besar.

Domba memiliki kelenjar pineal yang lebih kecil.

Apa itu otak manusia?

Otak bertindak sebagai pusat komando tubuh. Ini menerima sinyal dari organ sensorik yang berbeda, memprosesnya, dan memberikan keluaran yang dilakukan oleh otot dan organ yang berbeda. Semua ini terjadi dalam hitungan detik. Itu bisa dianggap sebagai salah satu dari beberapa keajaiban yang terjadi di dalam tubuh manusia.

Otak adalah 85% dari total berat otak. Neuron dapat dianggap sebagai unit dasar otak. Ada lebih dari 86 miliar neuron yang ada di otak. Ujung neuron disebut akson, dan ekornya bercabang membentuk dendrit.

Dendrit dari satu neuron terhubung ke akson yang lain dan membentuk sinaps. Koneksi sinaptik membantu dalam transmisi impuls saraf.

Perilaku dan kontrol motorik dilakukan oleh otak kecil. Itu lebih besar pada manusia daripada domba, jadi mereka memiliki kontrol lebih besar atas gerakan mereka daripada domba. Lobus penciuman digunakan untuk mendeteksi bau. Ini relatif kurang berkembang pada manusia karena mereka lebih mengandalkan indera lain seperti penglihatan dan sentuhan.

Korteks prefrontal yang ada di otak bertanggung jawab atas kreasi dan inovasi. Ini lebih berkembang pada manusia daripada pada domba.

Apa itu otak domba?

Otak domba memiliki struktur yang mirip dengan otak manusia dan bekerja. Itu juga terdiri dari neuron yang membantu dalam transmisi sinyal. Padahal posisi otak domba berbeda dengan manusia. Otak domba memiliki tonjolan dan kontur yang lebih sedikit pada permukaannya dibandingkan dengan otak manusia.

Otak kecil lebih kecil dan karena itu terbatas pada kontrol yang kurang atas gerakan yang tepat. Lobus penciuman lebih berkembang pada domba, karena mereka lebih mengandalkan indera penciuman untuk mengarahkan mereka ke jalan.

Kelenjar pineal mengontrol reproduksi, ritme sirkadian, dan perilaku naluriah lainnya. Ini lebih besar pada domba daripada pada manusia. Oleh karena itu, domba lebih bergantung pada naluri daripada perilaku yang dipelajari, sedangkan pada manusia sebaliknya.

Domba memiliki korteks prefrontal yang kurang berkembang dan tidak mampu berinovasi.

Perbedaan utama antara otak manusia dan domba

  1. Ada perbedaan ukuran otak manusia dan domba. Otak manusia jauh lebih besar daripada otak domba.
  2. Otak manusia mengakumulasi lobus penciuman yang kurang halus dibandingkan dengan domba.
  3. Otak manusia berbentuk bulat, sedangkan otak domba memanjang.
  4. Lobus frontal manusia sangat besar dibandingkan dengan domba.
  5. Otak manusia lebih kompleks daripada otak domba, yang memungkinkan mereka melakukan tindakan yang lebih kompleks seperti menulis, membaca, dll.
  6. Ukuran kelenjar pineal lebih besar pada domba dibandingkan pada manusia.

Kesimpulan

Baik manusia maupun domba termasuk dalam kelas mamalia. Mereka memiliki beberapa organ yang memiliki struktur dan fungsi yang serupa. Otak adalah salah satunya. Sementara mereka melayani fungsi yang sama, struktur mereka dan sejauh mana mereka menggunakan potensi mereka berbeda.

Otak domba lebih kecil dari otak manusia. Beratnya juga lebih ringan. Otak domba diposisikan dengan cara yang berbeda dari otak manusia. Otak kecil, yang mengatur fungsi dan perilaku motorik, juga kurang berkembang pada domba dibandingkan pada manusia.

Otak domba memiliki lobus penciuman yang lebih berkembang dan lobus frontal yang lebih kecil daripada otak manusia. Kompleksitas otak manusia sangat besar dibandingkan dengan domba, dan oleh karena itu kita dapat menampung data baru dan mempelajari hal baru setiap hari.

Domba lebih memercayai perilaku naluriah mereka dan manusia memercayai naluri dan pembelajaran mereka. Manusia juga mampu mengendalikan dorongan untuk melakukan tindakan tertentu terhadap naluri. Kita dapat belajar mengubah dan memodifikasi perilaku kita, sedangkan domba tidak bisa.

Meskipun manusia dan domba memiliki otak, keduanya menjalankan fungsinya pada tingkat yang berbeda.

Referensi

  1. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0003277816300582
  2. https://portlandpress.com/biochemj/article-abstract/376/2/369/40861

Cobalah tes sains