Menu Close

5 Perbedaan Sheriff dan Marshal

Apa Itu Sheriff?

Sheriff adalah seorang pejabat penegak hukum yang bertanggung jawab atas penegakan hukum di tingkat kabupaten atau daerah tertentu. Jabatan sheriff umumnya ada di negara-negara yang menggunakan sistem hukum berbasis common law, seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan beberapa negara lainnya.

Tugas seorang sheriff meliputi penegakan hukum, pemeliharaan ketertiban umum, dan keamanan di wilayah yang mereka tangani. Mereka dapat memiliki wewenang dalam penangkapan pelaku kejahatan, penyelidikan kasus-kasus kriminal, pengamanan pengadilan, serta menjalankan perintah pengadilan seperti surat penahanan atau pengeksekusian hukuman.

Sheriff juga dapat bertanggung jawab atas administrasi dan operasional penjara di daerah mereka. Mereka dapat mengawasi tahanan, menjaga keamanan dan ketertiban di dalam fasilitas penjara, serta mengelola transfer tahanan antara penjara dan pengadilan.

Wewenang dan tanggung jawab seorang sheriff dapat bervariasi tergantung pada yurisdiksi dan hukum setempat. Di beberapa daerah, jabatan sheriff dipilih oleh masyarakat melalui pemilihan umum, sementara di tempat lain mereka dapat diangkat oleh otoritas pemerintah setempat.

Penting untuk dicatat bahwa peran dan tanggung jawab seorang sheriff dapat berbeda-beda tergantung pada negara dan yurisdiksinya. Definisi dan peran sheriff dapat berbeda secara signifikan di berbagai negara.

Apa Itu Marshal?

Marshal adalah seorang pejabat penegak hukum yang memiliki tanggung jawab khusus dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan penegakan hukum di tingkat nasional, regional, atau lokal. Jabatan marshal dapat ditemukan dalam berbagai konteks dan yurisdiksi, dan peran mereka dapat bervariasi tergantung pada negara atau lembaga yang mempekerjakan mereka.

Berikut adalah beberapa contoh peran marshal yang umum:

  1. United States Marshals Service: Ini adalah badan penegak hukum federal di Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas penegakan hukum federal, penangkapan buronan, perlindungan saksi, pengamanan pengadilan federal, dan pelayanan perintah pengadilan.
  2. Deputy Marshal: Sebagai bagian dari United States Marshals Service, deputy marshal adalah pejabat penegak hukum federal yang membantu dalam penangkapan pelaku kejahatan, pengawalan tahanan, perlindungan saksi, dan penyelidikan kasus-kasus federal.
  3. City Marshal: Di beberapa negara bagian di Amerika Serikat, city marshal adalah pejabat penegak hukum yang bertanggung jawab atas penegakan hukum di tingkat kota atau munisipalitas. Tugas mereka meliputi penegakan hukum, keamanan publik, dan pelaksanaan perintah pengadilan di wilayah kota.
  4. Air Marshal: Air marshal adalah pejabat penegak hukum yang biasanya bekerja dalam kapasitas rahasia untuk menjaga keamanan dan mencegah terorisme di transportasi udara. Mereka mengawasi penerbangan komersial dan mungkin berada di dalam pesawat dengan identitas yang tidak diketahui oleh penumpang.
  5. Provost Marshal: Provost marshal adalah pejabat militer yang bertanggung jawab atas penegakan hukum di dalam angkatan bersenjata. Tugas mereka meliputi keamanan pangkalan militer, penyelidikan pidana militer, dan penegakan disiplin dalam lingkungan militer.

Harap diingat bahwa peran dan tanggung jawab marshal dapat bervariasi tergantung pada negara, yurisdiksi, atau lembaga yang mempekerjakan mereka. Definisi dan peran marshal dapat berbeda secara signifikan tergantung pada konteksnya.

Apa Persamaan Sheriff dan Marshal?

Meskipun peran dan tanggung jawab sheriff dan marshal dapat bervariasi tergantung pada negara dan yurisdiksi, ada beberapa persamaan antara keduanya, termasuk:

  1. Penegakan hukum: Baik sheriff maupun marshal bertanggung jawab atas penegakan hukum di wilayah yang mereka tangani. Mereka memiliki wewenang dalam penangkapan pelaku kejahatan, penyelidikan kasus-kasus kriminal, dan menjaga ketertiban umum.
  2. Keamanan pengadilan: Baik sheriff maupun marshal dapat memiliki peran dalam pengamanan pengadilan. Mereka dapat bertanggung jawab atas keamanan pengadilan, menjaga tahanan, dan melaksanakan perintah pengadilan seperti surat penahanan atau pengeksekusian hukuman.
  3. Penjara: Baik sheriff maupun marshal dapat memiliki tanggung jawab dalam administrasi dan operasional penjara. Mereka dapat mengawasi tahanan, menjaga keamanan dan ketertiban di dalam fasilitas penjara, serta mengelola transfer tahanan antara penjara dan pengadilan.
  4. Tanggapan darurat: Baik sheriff maupun marshal dapat terlibat dalam tanggapan darurat, seperti kecelakaan, kebakaran, atau bencana alam. Mereka dapat bekerja sama dengan pihak-pihak terkait dalam menjaga keamanan dan menyediakan bantuan dalam situasi-situasi kritis.
  5. Kerjasama dengan lembaga penegak hukum lainnya: Baik sheriff maupun marshal sering kali bekerja sama dengan lembaga penegak hukum lainnya, seperti kepolisian lokal, badan penegak hukum federal, atau lembaga penegak hukum lainnya, untuk menjaga keamanan dan penegakan hukum yang efektif.

Meskipun ada persamaan di atas, penting untuk diingat bahwa peran dan tanggung jawab sheriff dan marshal dapat bervariasi tergantung pada negara, yurisdiksi, atau lembaga yang mempekerjakan mereka. Definisi dan peran mereka dapat berbeda secara signifikan tergantung pada konteksnya.

Apa Perbedaan Sheriff dan Marshal?

Berikut adalah beberapa perbedaan antara sheriff dan marshal:

  1. Yurisdiksi: Sheriff biasanya bertanggung jawab atas penegakan hukum di tingkat kabupaten atau daerah tertentu. Mereka memiliki yurisdiksi terbatas pada wilayah tersebut. Marshal, di sisi lain, dapat memiliki yurisdiksi yang lebih luas. Mereka dapat beroperasi di tingkat nasional, regional, atau bahkan internasional, tergantung pada negara dan lembaga yang mempekerjakan mereka.
  2. Tingkat Pemerintahan: Sheriff umumnya merupakan bagian dari pemerintahan lokal, seperti kabupaten atau munisipalitas. Mereka sering dipilih oleh masyarakat melalui pemilihan umum atau diangkat oleh otoritas lokal. Marshal, di sisi lain, seringkali merupakan bagian dari pemerintahan federal atau lembaga penegak hukum yang lebih besar, seperti United States Marshals Service di Amerika Serikat.
  3. Lingkup Tugas: Sheriff memiliki tanggung jawab yang lebih luas dalam menjaga ketertiban umum dan penegakan hukum di wilayah mereka. Mereka dapat terlibat dalam berbagai tugas, termasuk penegakan hukum, pengamanan pengadilan, administrasi penjara, dan pelayanan perintah pengadilan. Marshal, di sisi lain, seringkali memiliki fokus yang lebih spesifik. Mereka dapat bertanggung jawab atas penangkapan buronan federal, perlindungan saksi, dan keamanan pengadilan federal.
  4. Wewenang Hukum: Sheriff umumnya memiliki wewenang yang lebih luas dalam penegakan hukum di wilayah mereka. Mereka dapat memiliki kekuasaan untuk menangkap pelaku kejahatan, menjalankan perintah pengadilan, dan menjaga ketertiban umum. Marshal, di sisi lain, memiliki wewenang yang lebih terfokus pada aspek-aspek tertentu, seperti penegakan hukum federal atau perlindungan saksi.
  5. Struktur Organisasi: Sheriff biasanya memiliki struktur organisasi yang terkait dengan pemerintahan lokal. Mereka sering memiliki staf yang mencakup deputi dan petugas lainnya. Marshal, di sisi lain, biasanya menjadi bagian dari badan penegak hukum federal atau lembaga penegak hukum yang lebih besar. Mereka dapat beroperasi sebagai bagian dari unit-unit khusus yang ditugaskan untuk tugas-tugas tertentu.

Perlu diingat bahwa perbedaan antara sheriff dan marshal dapat bervariasi tergantung pada negara, yurisdiksi, atau lembaga yang mempekerjakan mereka. Definisi dan peran mereka dapat berbeda secara signifikan tergantung pada konteksnya.