Menu Close

Perbedaan antara Taoisme dan Zen

Perbedaan utama: Perbedaan utama antara kedua istilah ini adalah bahwa Taoisme adalah agama dan filsafat, sedangkan Zen adalah metode atau jalan untuk mencapai agama Buddha. Meskipun, mereka berdua berasal dari Cina, dan Taoisme memengaruhi jalan Zen, mereka benar-benar berbeda dalam teknik dan niat mereka dalam mencapai jalan untuk tujuan mereka.

   

Taoisme didefinisikan sebagai filsafat dan agama. Dalam bahasa Cina, istilah ‘Tao’ berarti ‘jalan’ atau ‘jalan hidup’. Tao dianggap sebagai kekuatan pendorong di balik segala yang ada. Itu adalah kekuatan yang mengalir melalui semua bentuk kehidupan di alam semesta, dan mengikat semua makhluk hidup bersama. Tujuan dari Taoisme adalah agar seseorang dapat menyelaraskan secara harmonis dengan ‘Tao’ yaitu untuk mencapai keabadian dengan mengambil jalan yang benar dalam hidup.

Demikian pula, Buddhisme Zen menekankan pada ‘cara hidup’ yang didasarkan pada pengembangan pribadi, spiritual, dan kemampuan untuk memahami sifat sejati kehidupan. Zen adalah bentuk Buddhisme Mahayana yang mempraktikkan ajaran ‘jalan pencerahan’. Ajaran ini menekankan pada keadaan pikiran yang murni yang dapat membantu dalam mewujudkan sifat sejati dan batin seseorang. Padahal, tujuan Buddhisme Mahayana (Zen) adalah untuk mencapai pencerahan melalui meditasi.

   

Dengan demikian, dari penjelasan di atas, jelas bahwa kedua agama memiliki prinsip yang sama untuk mencapai tujuan akhir keabadian dengan selaras dengan alam dan alam semesta. Juga, Zen berasal di bawah pengaruh Taoisme, Zen memiliki prinsip dasar dan akar agama Buddha. Itulah sebabnya, seringkali istilah ‘Taoisme’ dan ‘Zen’ saling membingungkan.

Meskipun demikian, tujuan kedua filosofi itu analog, tetapi jalan untuk mencapai tujuan akhir ini sangat berbeda. Teknik dan maksud yang digunakan dalam dua ideologi ini sangat beragam, dan perbedaan lebih lanjut mengenai keduanya dapat dibaca pada tabel di bawah ini.

Perbandingan antara Taoisme dan Zen:

Taoisme

Zen

Definisi

Ini didefinisikan sebagai pengikut Tao (atau ‘Jalan’).

 

Ini didefinisikan sebagai pengikut ajaran Buddha.

Pendiri

Lao Tzu

Buddha Gautama

Prinsip

Para penganut Tao percaya bahwa hidup itu baik dan menekankan tubuh.

Hidup ini adalah penderitaan, dan satu-satunya cara untuk melepaskan diri dari penderitaan ini adalah untuk menghilangkan keinginan dan ketidaktahuan seseorang dengan mempraktikkan Jalan Berunsur Delapan.

Tujuan

Menjadi satu dengan alam.

Untuk mencapai Nirvana.

Ajaran

Ajaran mendasar didasarkan pada:

  • Kebijaksanaan Tao
  • Lima Elemen
  • Keseimbangan Yin, Yang
  • Menyembah dewa politeistik
  • Latihan
  • Pemujaan leluhur.

Ajaran mendasar didasarkan pada Jalan Delapan Kali Lipat:

  • Pemahaman Benar
  • Pikiran dan Motif Benar
  • Ucapan Benar
  • Perbuatan Benar
  • Penghidupan Benar
  • Usaha Benar
  • Perhatian Benar
  • Mediasi yang Tepat

Maksud

  • Maksudnya adalah untuk fokus pada kualitas individu seperti umur panjang, harmoni, kesehatan, atau keheningan.
  • Itu tidak termasuk janji untuk meringankan penderitaan dunia.
  • Ini menekankan pada pencapaian harmoni yang lebih besar dengan dunia.
  • Tujuannya adalah untuk berhenti menjadi egois dan mulai berpikir dan fokus pada membantu orang lain dengan tulus.
  • Ini menekankan pada pencapaian nirwana melalui pikiran atau meditasi.
  • Itu tidak banyak menekankan pada penjelasan kosmologis atau ontologis.

Teknik

  • Meditasi duduk
  • Meditasi bergerak (praktik tai chi dan qi gong)
  • Meditasi Zen
  • Nyanyian dan liturgi Zen
  • Latihan Ko
  • Layanan awam

Kepercayaan

  • Untuk mendapatkan keseimbangan dalam hidup.
  • Untuk menahan diri dari menyakiti makhluk hidup. (secara fisik, mental, emosional)
  • Untuk menahan diri dari mengambil apa yang tidak diberikan secara bebas.
  • Untuk menahan diri dari kesalahan seksual. (Perilaku yang menyebabkan kerugian fisik, mental, atau emosional bagi orang lain atau diri kita sendiri)
  • Untuk menahan diri dari ucapan yang salah (bohong, kasar, bahasa yang menyakitkan dan ucapan menganggur.)
  • Untuk menahan diri dari minuman keras yang menyebabkan hilangnya kepenuhan pikiran.