Yudaisme Ortodoks dan Reformasi adalah dua denominasi Yudaisme yang paling populer. Sementara mereka berbagi beberapa kesamaan, mereka juga memiliki beberapa perbedaan utama. Dalam posting blog ini, kita akan melihat lebih dekat kedua cabang Yudaisme ini dan membahas beberapa perbedaan utama di antara keduanya.
Apa itu Yudaisme Ortodoks?
Yudaisme Ortodoks adalah cabang kepercayaan Yahudi yang menganut interpretasi ketat terhadap Taurat, kitab suci Yudaisme. Orang Yahudi ortodoks percaya bahwa Taurat adalah firman Tuhan dan harus diikuti secara harfiah. Dengan demikian, Yudaisme Ortodoks menjunjung banyak praktik dan kepercayaan tradisional Yudaisme, seperti menjaga halal, mengamati hari Sabat, dan melakukan ritual Yahudi. Yudaisme Ortodoks juga sangat menekankan mempelajari Taurat dan Talmud, dan hidup sesuai dengan hukum Yahudi. Yahudi ortodoks merupakan minoritas dari keseluruhan populasi Yahudi, tetapi mereka terwakili secara luas di Israel, di mana ortodoksi adalah bentuk Yudaisme yang dominan.
Apa itu Yudaisme Reformasi?
Reformasi Yudaisme adalah gerakan progresif dalam Yudaisme yang menekankan otonomi individu dan kebebasan berkeyakinan dan praktik. Orang-orang Yahudi Reformasi menolak anggapan bahwa hukum Yahudi mengikat, sebaliknya melihatnya sebagai seperangkat pedoman yang harus diikuti atau diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan nilai masing-masing individu. Reformasi Yahudi juga berkomitmen untuk keadilan sosial, mempromosikan kesetaraan dan inklusi di semua bidang masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, gerakan Reformasi menjadi semakin inklusif, menyambut keluarga lintas agama dan Yahudi LGBTQ+. Yudaisme Reformasi adalah salah satu denominasi Yudaisme terbesar di dunia, dengan lebih dari dua juta pengikut di seluruh dunia.
Perbedaan antara Yudaisme Ortodoks dan Reformasi
Yudaisme Ortodoks dan Reformasi berbeda dalam beberapa hal. Yudaisme Ortodoks adalah bentuk agama yang lebih tradisional, dan para pengikutnya cenderung lebih konservatif dalam kepercayaan dan praktik mereka. Reformasi Yudaisme, di sisi lain, adalah bentuk agama yang lebih modern, dan para pengikutnya umumnya lebih terbuka terhadap perubahan. Salah satu perbedaan utama antara Yudaisme Ortodoks dan Reformasi adalah pendekatan mereka terhadap hukum agama. Orang Yahudi ortodoks percaya bahwa Taurat, atau hukum Yahudi, diilhami secara ilahi dan harus diikuti dengan ketat.
Orang Yahudi Reformasi, sebaliknya, percaya bahwa hukum Yahudi harus ditafsirkan berdasarkan keadaan yang berubah. Perbedaan ini seringkali menimbulkan perbedaan pandangan terhadap isu-isu sosial seperti kesetaraan gender dan perkawinan beda agama. Yudaisme Ortodoks juga cenderung lebih menekankan pada ritual dan tradisi, sedangkan Yudaisme Reformasi umumnya lebih menekankan pada pilihan individu dan ekspresi diri. Akibatnya, orang Yahudi Ortodoks dan Reformasi sering beribadah dengan cara yang berbeda dan memiliki adat dan tradisi yang berbeda.
Kesimpulan
Gerakan Reformasi dalam Yudaisme dimulai di Jerman pada awal 1800-an sebagai tanggapan atas anggapan stagnasi Yudaisme Ortodoks. Sejak itu, ini telah menjadi salah satu ekspresi kepercayaan Yahudi yang paling populer di Amerika Utara dan di seluruh dunia. Meskipun ada banyak kesamaan antara kedua cabang Yudaisme ini, ada juga beberapa perbedaan utama. Mari kita lihat beberapa yang utama.