Menu Close

Perbedaan Benih Hibrida dan Benih GM

Ketika kebanyakan orang memikirkan makanan yang dimodifikasi secara genetik, mereka secara otomatis memikirkan hibrida. Namun, ada perbedaan besar antara kedua jenis benih tersebut. Hibrida dibuat dengan menyilangkan dua tanaman dari spesies yang sama untuk menciptakan varietas baru dengan kualitas tertentu. Benih GM dibuat dengan mengubah gen tanaman sehingga memiliki karakteristik tertentu, seperti tahan terhadap herbisida. Tanaman RG menjadi semakin umum di Amerika Serikat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi banyak orang tetap skeptis tentang keamanannya.

Apa itu Benih Hibrida?

  • Benih hibrida adalah produk penyerbukan silang antara dua jenis tanaman yang berbeda. Keturunan yang dihasilkan cenderung lebih kuat dan kuat daripada tanaman induk, menjadikannya ideal bagi petani dan tukang kebun yang ingin mendapatkan hasil maksimal dari tanaman mereka.
  • Benih hibrida juga cenderung lebih tahan penyakit, yang berarti lebih tahan terhadap hama dan tekanan lingkungan. Dalam banyak kasus, benih hibrida akan menghasilkan hasil yang lebih tinggi daripada varietas non-hibrida, menjadikannya pilihan populer di kalangan petani dan tukang kebun rumahan.
  • Sementara benih hibrida bisa lebih mahal daripada benih tradisional, seringkali memberikan pengembalian investasi yang lebih besar. Akibatnya, benih hibrida telah menjadi salah satu pilihan paling populer bagi mereka yang ingin mendapatkan hasil maksimal dari usaha berkebun mereka.

Apa itu Benih GM?

Benih GM adalah benih hasil rekayasa genetika. DNA mereka telah diubah secara kimiawi di laboratorium. Benih GM pertama kali dikembangkan pada awal 1990-an. Ilmuwan menemukan cara untuk memasukkan gen dari satu spesies tumbuhan atau hewan ke dalam DNA spesies lain.

  • Benih GM tersebut kemudian dipatenkan oleh perusahaan yang membuatnya. Benih GM digunakan untuk menanam banyak makanan yang kita makan saat ini, seperti jagung, kedelai, dan kanola. Tanaman RG juga digunakan untuk membuat produk lain, seperti pakaian katun dan pakan ternak.
  • Pendukung benih GM mengatakan mereka membantu meningkatkan hasil panen dan mengurangi penggunaan pestisida. Mereka juga mengklaim bahwa tanaman GM aman untuk dimakan dan telah diuji secara menyeluruh. Namun, kritikus berpendapat bahwa biji GM berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
  • Mereka juga mengatakan bahwa tanaman GM belum cukup teruji dan kita tidak mengetahui efek jangka panjang dari memakan makanan GM. Perdebatan tentang benih GM kemungkinan akan berlanjut selama bertahun-tahun yang akan datang.

Perbedaan antara Benih Hibrida dan Benih GM

Benih Hibrida dan GM adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, namun sebenarnya ada perbedaan penting antara keduanya.

  • Benih hibrida dibuat dengan menyilangkan dua varietas tanaman yang berbeda, untuk menciptakan varietas baru yang memadukan sifat-sifat terbaik dari kedua tetuanya.
  • Di sisi lain, benih GM dibuat dengan memodifikasi DNA dari satu tanaman, menggunakan teknik seperti penyambungan gen.
  • Akibatnya, benih GM dapat disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan tertentu, dan dapat direkayasa untuk melawan hama dan penyakit.

Meskipun benih hibrida dan GM memiliki kelebihan, benih GM biasanya lebih mahal untuk diproduksi, dan juga lebih kontroversial di kalangan pecinta lingkungan.

Kesimpulan

Perbedaan utamanya adalah hibrida dibuat melalui metode pemuliaan tradisional, sedangkan transgenik dibuat dengan mengubah DNA tanaman secara langsung. Hibrida telah ada selama berabad-abad dan umumnya lebih andal daripada GMO, tetapi harganya juga bisa lebih mahal. Jika Anda mencari benih yang dapat diandalkan dengan hasil tinggi, hibrida mungkin pilihan terbaik Anda. Namun, jika Anda ingin bereksperimen dengan galur tanaman baru atau Anda tertarik dengan potensi manfaat kesehatan dari makanan transgenik, lanjutkan dan cobalah beberapa benih transgenik. Rute mana pun yang Anda pilih, pastikan untuk melakukan riset sehingga Anda dapat memilih benih terbaik untuk kebutuhan Anda.