Menu Close

Perbedaan Me Too dan Time’s Up

Gerakan #MeToo dan Time’s Up telah menjadi kekuatan yang kuat dalam pertempuran melawan pelecehan seksual, diskriminasi, dan ketidaksetaraan gender. Tapi apa sebenarnya perbedaan di antara mereka? Apakah yang satu lebih efektif dari yang lain? Dan mengapa mereka berdua muncul dalam waktu sesingkat itu? Dalam posting blog ini, kita akan melihat secara mendalam kedua gerakan tersebut dan mengeksplorasi perbedaan tujuan mereka — bersama dengan kesuksesan mereka sejauh ini. Dengan memahami lebih banyak tentang Me Too dan Time’s Habis, kita akan berada pada posisi yang lebih baik untuk bergabung bersama demi perubahan nyata.

Apa Aku Juga?

Me Too adalah gerakan kuat yang menarik perhatian internasional dalam beberapa tahun terakhir. Didirikan pada tahun 2006 oleh Tarana Burke untuk mempromosikan hak-hak korban kekerasan seksual, baik perempuan maupun laki-laki.

  • Me Too berusaha untuk mengakhiri pelecehan di tempat kerja, memerangi kekerasan seksual, dan menyediakan platform bagi para korban untuk berbicara tanpa takut akan pembalasan atau penghinaan lebih lanjut.
  • Melalui berbagai kampanyenya, Me Too telah memberdayakan banyak individu untuk merebut kembali suara mereka dan mengendalikan masa depan mereka melalui penceritaan, pemulihan hukum, advokasi yang ditargetkan, dan perubahan budaya yang sistemik.
  • Dampak Me Too terhadap masyarakat sangat luas – hal ini telah meningkatkan kesadaran publik tentang masalah persetujuan, rasa hormat, dan keamanan sembari menyediakan sumber daya bagi mereka yang mengalami trauma atau pelecehan. Me Too adalah gerakan berani yang akan terus membawa perubahan positif di seluruh dunia.

Apa itu Waktu Habis?

Time’s Up adalah gerakan yang dibentuk pada tahun 2018 untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan memperluas peluang karir bagi perempuan, khususnya perempuan kulit berwarna.

  • Time’s Up telah memperjuangkan perubahan melalui Time’s Up Legal Defense Fund, melibatkan tim hukum untuk memberikan dukungan hukum gratis kepada korban kekerasan atau pelecehan seksual di tempat kerja.
  • Time’s Up juga telah menjalankan misinya yang lebih besar melalui inisiatif seperti 50/50 pada tahun 2020, yang bertujuan untuk menutup kesenjangan gender dalam mempekerjakan wanita di semua industri sambil meminta perusahaan untuk melaporkan temuan mereka dan membuat perubahan.
  • Time’s Up juga mengadvokasi reformasi undang-undang yang digunakan saat pekerja mengalami pelanggaran seksual di tempat kerja, membantu individu memiliki tempat kerja yang lebih aman di mana saja.

Perbedaan antara Me Too dan Time’s Up

Me Too dan Time’s Up adalah dua gerakan paling menonjol dalam beberapa tahun terakhir, keduanya berfokus pada perjuangan melawan ketidaksetaraan gender, pelecehan, dan ketidakadilan terhadap perempuan.

  • Me Too diciptakan oleh Tarana Burke pada tahun 2006 terutama sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran tentang pelecehan seksual yang dilakukan terhadap wanita kulit berwarna.
  • Pada tahun 2018, Me Too menarik perhatian global dan memicu percakapan yang sangat dibutuhkan tentang perlunya tindakan bermakna yang dapat membawa perubahan sistemik.
  • Time’s Up adalah gerakan yang lebih baru diluncurkan pada tahun 2018 dengan tujuan memberlakukan undang-undang untuk melindungi perempuan dari sifat berbahaya diskriminasi di tempat kerja; itu juga berfungsi untuk memastikan bahwa para korban dapat menemukan keadilan di luar sistem pengadilan melalui jalan seperti serikat pekerja dan perundingan bersama.
  • Pesan utama Me Too adalah “pemberdayaan melalui empati”, sementara Time’s Up memberi penghargaan kepada mereka yang mengambil tindakan berarti untuk memerangi ketidakadilan gender dan mendorong orang untuk berbicara menentang ketidaksetaraan di tempat kerja.

Kedua gerakan tersebut berperan penting dalam mendorong pembicaraan seputar keadilan ekonomi gender dan bagaimana kita semua dapat menjadi sekutu dalam melakukan perubahan yang langgeng.

Kesimpulan

Gerakan #MeToo dan #TimesUp sama-sama membahas tentang pelecehan seksual, tetapi memiliki tujuan yang berbeda. Tujuan #MeToo adalah untuk meningkatkan kesadaran akan prevalensi pelecehan dan penyerangan seksual, sedangkan tujuan #TimesUp adalah untuk mengakhirinya dengan mengatasi akar penyebabnya melalui undang-undang dan perubahan kelembagaan.