Menu Close

Perbedaan antara Pneumonia dan Hipotermia

Meskipun pneumonia dan hipotermia sama-sama penyakit pernapasan, penyebab dan gejalanya berbeda. Pneumonia biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, sedangkan hipotermia disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau air. Gejala pneumonia termasuk batuk, nyeri dada, sesak napas, dan demam, sedangkan hipotermia meliputi menggigil, kebingungan, bicara cadel, dan bibir atau kuku membiru. Penting untuk dapat membedakan kedua kondisi ini, karena perawatan untuk masing-masing kondisi berbeda.

Apa itu Pneumonia?

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang serius. Ini paling sering terjadi setelah pilek atau flu. Pneumonia menyebabkan peradangan pada kantung udara di paru-paru Anda. Kantung udara bisa berisi cairan atau nanah, sehingga sulit bernapas. Pneumonia bisa mematikan.

  • Lebih dari 50.000 orang meninggal karena pneumonia setiap tahun di Amerika Serikat. Pneumonia sangat berbahaya bagi bayi dan anak kecil, orang berusia di atas 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan penyakit paru-paru.
  • Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia bakterial adalah jenis pneumonia yang paling umum pada orang dewasa. Pneumonia juga bisa disebabkan oleh menghirup makanan atau muntahan ke dalam paru-paru Anda (pneumonia aspirasi).
  • Pneumonia biasanya diobati dengan antibiotik, tetapi rumah sakit melihat peningkatan strain bakteri yang kebal antibiotik. Akibatnya, beberapa orang dengan pneumonia mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif, seperti antibiotik intravena atau bahkan ventilasi mekanis.

Pneumonia dapat dicegah dengan vaksinasi dan praktik kebersihan yang baik seperti mencuci tangan secara teratur dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit.

Apa itu Hipotermia?

Hipotermia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika suhu tubuh Anda turun di bawah 95 derajat Fahrenheit. Itu bisa terjadi secara tiba-tiba, atau mungkin berkembang seiring waktu. Hipotermia dapat disebabkan oleh paparan cuaca dingin, atau dapat terjadi akibat kondisi medis yang mendasarinya. Gejala hipotermia termasuk menggigil, bingung, dan mengantuk. Jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian. Hipotermia adalah keadaan darurat medis yang serius, dan harus ditangani sesegera mungkin. Jika Anda merasa Anda atau orang lain mungkin mengalami hipotermia, segera hubungi 9-1-1.

Perbedaan antara Pneumonia dan Hipotermia

Pneumonia dan hipotermia adalah dua kondisi yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.

  • Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejala pneumonia termasuk batuk, nyeri dada, sesak napas, dan demam. Pneumonia bisa berakibat fatal jika tidak segera diobati.
  • Sebaliknya, hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah normal. Hal ini dapat disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau perendaman dalam air dingin. Gejala hipotermia termasuk menggigil, kebingungan, kelelahan, dan pusing.
  • Hipotermia juga bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Pneumonia dan hipotermia berbagi beberapa gejala, tetapi keduanya adalah kondisi yang berbeda. Pneumonia adalah infeksi sedangkan hipotermia adalah kondisi yang disebabkan oleh paparan suhu dingin.

Penting untuk mengetahui gejala pneumonia dan hipotermia sehingga Anda dapat mencari pengobatan sesegera mungkin jika Anda merasa memiliki kedua kondisi tersebut.

Kesimpulan

Jadi, apa perbedaan antara pneumonia dan hipotermia? Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang paling sering terjadi setelah pilek atau flu. Gejalanya meliputi batuk, nyeri dada, sesak napas, napas cepat, berkeringat, dan demam. Hipotermia adalah suatu kondisi di mana suhu tubuh Anda turun di bawah 95 derajat Fahrenheit. Ini dapat disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau air, penyalahgunaan obat, atau penyakit parah. Gejala termasuk menggigil, kebingungan, kehilangan ingatan, bicara cadel, dan mengantuk. Mengetahui gejala masing-masing akan membantu Anda mendapatkan perawatan tepat waktu dan menghindari komplikasi kesehatan yang serius.